Rupiah Terus Tertekan, Begini Prediksinya untuk Perdagangan Rabu (3/4)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah masih tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di awal kuartal kedua 2024. Pasar saat ini menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada Juni mendatang.

Mengutip Bloomberg, Selasa (2/4), kurs rupiah spot melemah sekitar 0,01% atau 2 poin ke level Rp 15.897 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengamati, rupiah bergerak melemah pada perdagangan Selasa (2/4) terutama pada awal sesi, dipengaruhi oleh rilis data manufaktur AS yang mongonfirmasi bahwa sektor manufaktur AS sudah berada pada fase ekspansi yang akhirnya mendorong penguatan dollar index di sesi perdagangan AS kemarin. 


Kemudian, sentimen lainnya datang dari ISM Manufacturing Index pada bulan Maret 2023 yang naik ke level 50,3 dari sebelumnya 47,8. 

Baca Juga: Rupiah Ditutup Melemah Hari Ini (2/3), Intip Proyeksi Untuk Perdagangan Rabu (3/4)

“Peningkatan aktivitas sektor manufaktur AS pada gilirannya menurunkan ekspektasi investor untuk The Fed melakukan pemotongan suku bunga pada bulan Juni 2024 mendatang,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (2/4). 

Sementara untuk perdagangan Rabu (3/4), rupiah berpotensi bergerak sideways mempertimbangkan rilis data JOLTS Job Openings AS bulan Februari 2024, yang diperkirakan mengalami penurunan.

“Namun pada rilis data lainnya yakni Factory Orders AS bulan Februari 2024, yang diperkirakan meningkat menjadi 1,0% MtM dari bulan sebelumnya yang turun 3,6% MtM,” kata dia. 

Sementara itu, dia mengatakan bahwa durable goods order AS bulan Februari 2024 juga diperkirakan akan cenderung stabil di kisaran 1,4% MtM.

Josua memprediksi rupiah masih berpeluang melemah dan akan bergerak di kisaran Rp 15.850 - Rp 16.000 per dolar AS pada perdagangan Rabu (3/4). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi