JAKARTA. Rupiah berhasil meninggalkan level psikologis Rp 13.000 per dollar Amerika Serikat (AS). Kemarin (27/9), kurs spot rupiah ditutup di Rp 12.955 per dollar AS. Ini merupakan level terkuat sejak Mei 2015. Bahkan, kurs spot sempat mencapai Rp 12.886 per dollar AS. Sejak awal tahun, kurs rupiah sudah menguat sekitar 6,04%. Tapi, sejumlah tantangan bakal menghadang laju penguatan rupiah di kuartal terakhir 2016. Karena itu, pengamat memprediksi penguatan rupiah hanya sementara. Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang Bank Mandiri, menjelaskan, rupiah menguat terutama karena otot the greenback memang sedang loyo. Pemicu utamanya adalah keputusan The Fed mempertahankan suku bunga di level 0,25-0,50% serta revisi rencana kenaikan suku bunga tahun 2017 menjadi hanya dua kali dari sebelumnya tiga kali.
Rupiah tinggalkan level Rp 13.000
JAKARTA. Rupiah berhasil meninggalkan level psikologis Rp 13.000 per dollar Amerika Serikat (AS). Kemarin (27/9), kurs spot rupiah ditutup di Rp 12.955 per dollar AS. Ini merupakan level terkuat sejak Mei 2015. Bahkan, kurs spot sempat mencapai Rp 12.886 per dollar AS. Sejak awal tahun, kurs rupiah sudah menguat sekitar 6,04%. Tapi, sejumlah tantangan bakal menghadang laju penguatan rupiah di kuartal terakhir 2016. Karena itu, pengamat memprediksi penguatan rupiah hanya sementara. Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang Bank Mandiri, menjelaskan, rupiah menguat terutama karena otot the greenback memang sedang loyo. Pemicu utamanya adalah keputusan The Fed mempertahankan suku bunga di level 0,25-0,50% serta revisi rencana kenaikan suku bunga tahun 2017 menjadi hanya dua kali dari sebelumnya tiga kali.