Rupiah tinggalkan Rp 14.000, ini penyebabnya



JAKARTA. Rupiah kembali menguat setelah mengambil peluang melemahnya dollar AS.

Di pasar Spot, Kamis (10/12) valuasi rupiah terhadap dollar AS menguat 0,45% dari sehari sebelumnya ke Rp 13.953. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) memperlihatkan nilai tukar rupiah tergerus 0,73% menjadi Rp 13.954 per dollar AS.

Vidi Yuliansyah, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, meski menguat rupiah masih berada di level tinggi. Seperti mata uang emerging market lainnya, pergerakan rupiah dalam tren melemah lantaran menunggu keputusan suku bunga The Fed.


"Penguatan hari ini karena profit taking USD. Investor enggan mendorong dollar lebih tinggi sebelum yakin The Fed menaikkan suku bunga," paparnya.

Berdasarkan survey BI, penjualan ritel bulan Oktober sebenarnya menguat 8,8% dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini seharusnya positif bagi rupiah karena mengindikasikan pertumbuhan konsumsi dan akhirnya berpengaruh ke inflasi. "Namun pengaruh sentimen global terhadap rupiah lebih besar," imbuh Vidi.

Vidi menduga pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akan cenderung terbatas sebelum ada keputusan suku bunga The Fed. Adapun tren pergerakannya diperkirakan masih melemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto