JAKARTA. Rupiah tertekan pagi ini. Pelemahannya ini merupakan yang terbesar dalam empat pekan terakhir. Hal ini dipicu gempa susulan yang terjadi di Jepang, yang menyebabkan investor meragukan pemulihan ekonomi global dan turunnya permintaan terhadap aset di pasar negara berkembang (emerging market).Mata uang Garuda di pasar spot diperdagangkan melemah 0,2% ke level Rp 8.673 per dollar AS, pada 10.28 WIB.Gempa berkekuatan 5,8 melanda Jepang pagi ini, lebih dari sebulan setelah gempa terburuk dalam sejarah dan tsunami menghantam negeri itu. Padahal, Jepang merupakan negara pengekspor terbesar produk non minyak dari Indonesia pada Februari lalu. Sementara, kemarin, data pasar menunjukkan, dana asing yang keluar dari saham Indonesia mencapai US$ 31 juta, lebih besar dari jumlah pembelian mereka. Bank Indonesia juga mempertahankan suku bunga acuan di 6,75%. Kemarin, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan apresiasi rupiah mungkin akan terus berlanjut di tahun ini. Namun, bank sentral ingin memastikan rupiah tidak akan menguat terlalu cepat.Ekonom Forecast Singapore Pte. Joanna Tan menyebut, pasar waspada setelah gempa yang terjadi pagi ini. "Keputusan suku bunga kemarin tidak banyak memacu pasar. Komentar Bank Indonesia yang akan terus menggunakan penguatan rupiah untuk mengatasi inflasi, akan membatasi kejatuhan rupiah," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rupiah tumbang setelah gempa susulan mengoyang Jepang
JAKARTA. Rupiah tertekan pagi ini. Pelemahannya ini merupakan yang terbesar dalam empat pekan terakhir. Hal ini dipicu gempa susulan yang terjadi di Jepang, yang menyebabkan investor meragukan pemulihan ekonomi global dan turunnya permintaan terhadap aset di pasar negara berkembang (emerging market).Mata uang Garuda di pasar spot diperdagangkan melemah 0,2% ke level Rp 8.673 per dollar AS, pada 10.28 WIB.Gempa berkekuatan 5,8 melanda Jepang pagi ini, lebih dari sebulan setelah gempa terburuk dalam sejarah dan tsunami menghantam negeri itu. Padahal, Jepang merupakan negara pengekspor terbesar produk non minyak dari Indonesia pada Februari lalu. Sementara, kemarin, data pasar menunjukkan, dana asing yang keluar dari saham Indonesia mencapai US$ 31 juta, lebih besar dari jumlah pembelian mereka. Bank Indonesia juga mempertahankan suku bunga acuan di 6,75%. Kemarin, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan apresiasi rupiah mungkin akan terus berlanjut di tahun ini. Namun, bank sentral ingin memastikan rupiah tidak akan menguat terlalu cepat.Ekonom Forecast Singapore Pte. Joanna Tan menyebut, pasar waspada setelah gempa yang terjadi pagi ini. "Keputusan suku bunga kemarin tidak banyak memacu pasar. Komentar Bank Indonesia yang akan terus menggunakan penguatan rupiah untuk mengatasi inflasi, akan membatasi kejatuhan rupiah," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News