RUPSLB Indosat (ISAT) setujui penjualan menara ke EPID AssetCo US$ 750 juta



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Rencana PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) menjual menara kepada PT EPID Menara AssetCo berjalan mulus. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) ISAT pada Selasa (11/5), menyetujui penjualan menara tersebut.

"(Hasil RUPSLB) mendapatkan persetujuan pemegang saham atas transaksi penjualan tower kepada EPID AssetCo." terang SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang kepada Kontan.co.id, beberapa hari lalu.

Namun mengenai detail transaksi dari penjualan menara tersebut, Steve belum membeberkan informasi lebih lanjut. Dia juga belum membuka rencana Indosat ke depan mengenai rencana ekspansi dan pengelolaan menara. Yang pasti, transaksi ini menjadi yang terakhir dari sisi penjualan menara.


"Hal tersebut masih dalam proses. Jadi, kami belum bisa berkomentar lebih jauh. Ini adalah transaksi penjualan menara yang terakhir," kata Steve.

Baca Juga: Kinerja berpotensi membaik, simak rekomendasi saham Telkom Indonesia (TLKM)

Sebagai informasi, pada 30 Maret 2021 lalu Indosat telah menandatangani perjanjian jual dan sewa kembali dengan PT EPID Menara AssetCo (Edge Point Indonesia) untuk lebih dari 4.200 menara telekomunikasi.

EPID Menara Assetco sendiri merupakan anak usaha dari Edge Point Singapura di Indonesia, yang dimiliki oleh Digital Colony, investor infrastruktur digital global yang memiliki pengalaman dalam memiliki dan mengoperasikan menara seluler.

Indosat Ooredoo setuju menjual menara dengan harga total US$ 750 juta atau sekitar Rp 10,86 triliun. Transaksi ini diharapkan selesai pada kuartal II tahun ini.

Menurut manajemen Indosat Ooredoo, penjualan tersebut membuka permodalan untuk membangun momentum pertumbuhan yang solid melalui peningkatan lebih lanjut pada kinerja jaringan dan peluncuran solusi-solusi digital baru dalam rangka meningkatkan pengalaman pelanggan.

Penjualan tersebut juga merupakan bagian dari strategi turnaround Indosat Ooredoo, yang telah memfokuskan kembali bisnis pada produk dan layanan digital serta berupaya menciptakan nilai yang optimal dari infrastrukturnya. Selain itu juga memperoleh pendapatan dari portofolio menara telekomunikasi yang berkualitas tinggi merupakan pilar utama dari strategi perusahaan saat ini.

Dalam catatan Kontan.co.id,  pada kuartal I 2021, jumlah pelanggan Indosat Ooredoo meningkat 7% menjadi 60 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Steve menyampaikan, capaian tersebut terjadi karena strategi menawarkan produk yang sederhana, relevan, dan transparan serta investasi jaringan.

Tahun ini, ISAT mengalokasikan capex senilai Rp 8 triliun untuk peningkatan dan perluasan jaringan di Indonesia dengan fokus pada pengembangan jaringan 4G/LTE (long term evolution) dan jaringan video grade.

"Mempertimbangkan ketidakpastian pemulihan ekonomi dari Covid-19, dengan penuh kehati-hatian kami mengalokasikan belanja modal di kisaran Rp8 triliun rupiah. Capex akan dialokasikan kebanyakan untuk upgrade teknologi dan penggelaran jaringan," terang Steve.

Selanjutnya: Indosat (ISAT): Lonjakan trafik masa Lebaran dapat capai 15% dibanding hari normal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat