JAKARTA. Presiden Direktur PT Bumi Resources Tbk (BUMI), Ari Hudaya enggan bicara soal bisnis BUMI dan anak usahanya kepada wartawan usai bertemu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hari ini (18/2). Ia berjanji akan menjelaskan kinerja BUMI usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bumi Plc. Ari berharap RUPSLB induk BUMI yang terdaftar di London itu akan memberi hasil terbaik. Dengan begitu, manajemen BUMI bisa kembali menjalankan bisnisnya secara normal. Ari menjelaskan, BUMI memiliki PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), Kaltim Prima Coal (KPC), dan tambang lainnya yang harus kembali menjalankan bisnisnya. "Yang terjadi selama ini adalah masalah share holders. Jangan manajemen dibawa-bawa, jadinya nggak bisa kerja," tutur Ari kepada wartawan di gedung Otoritas Jasa Keuanga (OJK) Jakarta, Senin (18/2).
RUPSLB kelar, baru kinerja BUMI akan dibuka
JAKARTA. Presiden Direktur PT Bumi Resources Tbk (BUMI), Ari Hudaya enggan bicara soal bisnis BUMI dan anak usahanya kepada wartawan usai bertemu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hari ini (18/2). Ia berjanji akan menjelaskan kinerja BUMI usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bumi Plc. Ari berharap RUPSLB induk BUMI yang terdaftar di London itu akan memberi hasil terbaik. Dengan begitu, manajemen BUMI bisa kembali menjalankan bisnisnya secara normal. Ari menjelaskan, BUMI memiliki PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), Kaltim Prima Coal (KPC), dan tambang lainnya yang harus kembali menjalankan bisnisnya. "Yang terjadi selama ini adalah masalah share holders. Jangan manajemen dibawa-bawa, jadinya nggak bisa kerja," tutur Ari kepada wartawan di gedung Otoritas Jasa Keuanga (OJK) Jakarta, Senin (18/2).