RUPSLB merestui private placement Medco Energi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional TBK (MEDC) siap menghimpun dana melaui private placement. Untuk aksi korporasi ini, MEDC telah mendapatkan persetujuan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang berlangsung kemarin.

Dalam RUPSLB tersebut, pemegang saham menyetujui peningkatan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu alias private placement. MEDC akan menerbitkan 10% saham atau 1,77 miliar saham dengan harga penawaran Rp 1.305 per saham. Dengan demikian, MEDC akan meraup dana senilai Rp 2,31 triliun.

Peningkatan modal ini diharapkan rampung dalam waktu dua tahun. Kelak, manajemen MEDC akan menggunakan dana hasil private placement untuk keperluan umum, termasuk peningkatan struktur modal dan investasi di masa depan. Pemegang saham juga menyetujui program pembelian kembali saham (buyback) untuk mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan dan manajemen MEDC.


Selain RUPSLB, MEDC menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST). Tahun 2017 adalah tahun sukses bagi perusahaan. "Dengan persetujuan RUPSLB, kami yakin terus meningkatkan kinerja dan memenuhi komitmen kepada para pemangku kepentingan," ujar Presiden Direktur MEDC, Hilmi Panigoro, dalam siaran pers.

Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra menilai, private placement akan berdampak positif terhadap likuiditas MEDC, baik dari sisi ekuitas maupun penambahan cash. Dari sisi beban bunga, perusahaan akan lebih leluasa me-leverage utang ke bank atau kreditur," tutur dia.

Apabila dana hasil private placement digunakan untuk ekspansi atau kebutuhan produktif, menurut Aditya, maka akan positif bagi kinerja MEDC ke depan. Selain itu, dengan beroperasinya proyek pembangkit Sarulla Geothermal yang saat ini menjadi basis geothermal terbesar MEDC, maka akan berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan ini.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, kenaikan harga minyak akan mendorong MEDC. Adapun prospek saham emiten ini akan dipengaruhi data lokal dan global. Dari dalam negeri antara keputusan BI terkait suku bunga acuan," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini