RUPSLB tak kuorum, reverse stock UNSP tertunda



JAKARTA. Niat PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) untuk melakukan penggabungan nilai nominal saham atau reverse stock kembali tertunda.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) guna meminta persetujuan pemegang saham atas rencana tersebut, kembali tidak kuorum. Ini kali kedua RUPSLB dengan agenda tersebut tidak mencapai batas minimal kuorum.

"RUPSLB kedua pada hari ini belum mencapai 3/5 pemegang saham," kata Direktur & Investor Relations UNSP, Andi W. Setianto dalam keterangan tertulis, Selasa (15/11).


Artinya, perseroan akan mengadakan RUPSLB ketiga. Namun dengan batas minimal kuorum yang lebih sedikit. Perseroan menyelenggarakan RUPS-LB ketiga berdasarkan penetapan secepatnya dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), baik penetapan mengenai pemanggilan, kuorum kehadiran dan kuorum keputusan.

Catatan saja, RUPSLB UNSP terkait rencana reverse stock dilakukan pada 31 Oktober lalu. Rencana tersebut untuk membenahi kinerja perseroan. UNSP akan reverse stock dengan rasio 10:1. Artinya, setiap 10 saham nominal Rp 100 akan menjadi 1 saham nominal Rp 1.000. Aksi korporasi ini dilakukan sejalan dengan rencana restrukturisasi utang UNSP.

Penggabungan saham ini diharapkan dapat memperbaiki likuiditas perdagangan saham UNSP yang sejak Agustus 2013 tak beranjak dari level Rp 50 per saham. Setidaknya, posisi bid offer saham UNSP di pasar reguler juga bisa menjadi lebih sehat.

Sebagai informasi, kepemilikan saham publik di UNSP mencapai 90,26%. Sisanya dimiliki investor Haiyanto sebesar 6,61% dan Credit Suisse s/a Long Haul Holding Ltd 3,13%. Tercatat, ada sekitar 16.795 pemegang saham publik. Saham ini juga dimiliki lebih dari 120 sekuritas dan wali amanat.

Dalam sembilan bulan pertama di tahun ini, UNSP meraih pendapatan Rp 1,16 triliun, turun 27,04% ketimbang periode yang sama tahun lalu Rp 1,59 triliun. Kerugian UNSP bisa ditekan sampai 67,54% menjadi Rp 251,26 miliar. Rugi UNSP berkurang berkat laba kurs Rp 413,64 miliar. Tahun lalu, kerugian kurs UNSP mencapai Rp 1,48 triliun.

"Kami optimistis, dalam jangka menengah dan panjang nanti UNSP akan kembali bangkit menemukan momentum yang terbaik menjadi salah satu perusahaan perkebunan yang memiliki fundamental bisnis yang kuat,” tutur Direktur Utama UNSP, M. Iqbal Zainuddin .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini