KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan panas bumi di dalam negeri sepertinya belum dapat didorong hanya dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) baru yang menargetkan adanya penambahan 60 GW pembangkit eneri baru terbarukan (EBT) sampai 2040 mendatang. Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API), Prijandaru Effendi belum bisa banyak memberikan komentar terkait RUPTL baru. Namun jika berkaca pada RUTPL 2021-2030 yang targetnya tidak terlalu besar, pengembangan panas bumi masih saja stagnan. Pada RUPTL 2021-2030, PLN menargetkan penambahan pembangkit geothermal sebesar 3.300 MW (3,3 GW) sampai 2030 atau penambahannya 450 MW pertahun.
RUPTL Baru Belum Cukup Mendorong Pengembangan Energi Panas Bumi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan panas bumi di dalam negeri sepertinya belum dapat didorong hanya dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) baru yang menargetkan adanya penambahan 60 GW pembangkit eneri baru terbarukan (EBT) sampai 2040 mendatang. Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API), Prijandaru Effendi belum bisa banyak memberikan komentar terkait RUPTL baru. Namun jika berkaca pada RUTPL 2021-2030 yang targetnya tidak terlalu besar, pengembangan panas bumi masih saja stagnan. Pada RUPTL 2021-2030, PLN menargetkan penambahan pembangkit geothermal sebesar 3.300 MW (3,3 GW) sampai 2030 atau penambahannya 450 MW pertahun.