MOSCOW. United Co. Rusal, produsen aluminium terbesar di dunia gagal mendapatkan persetujuan untuk menjual saham kepada publik atawa initial pubic offering di Hong Kong. Semula mereka menargetkan untuk mengeruk dana sebesar US$ 3 miliar dari pasar Hong Kong. Seorang sumber di perusahaan mengungkapkan, Komite Pencatatan di bursa Hong Kong butuh waktu lebih panjang untuk mempelajari restrukturisasi utang Rusal yang mencapai US$ 16.8 miliar yang telah selesai pada pekan lalu. Sumber yang enggan disebutkan identitasnya bilang, kemarin sudah ada keputusan untuk menunda IPO menjadi tahun depan. Saham mayoritas Rusal di kontrol oleh miliarder Oleg Deripaska. Oleng ingin memanfaatkan pasar Hong Kong untuk mencari modal bagi perusahaan tersebut. Sebab harga saham di pasar Hong Kong telah mengalami lompatan hingga 55% sepanjang 2009 ini. Jika IPO ini berhasil, maka akan menjadi sejarah sebagai satu-satunya perusahaan dari negeri beruang putih yang mencatatkan saham di Hong Kong. "Ini pukulan telak bagi Rusal," ungkap John Mauer, kepala bagian sumber daya alam di investment bank Fairfgax I. S. Plc di London. Dia memperkirakan, ini berarti dalam setengah tahun ke depan belum memungkinkan bagi Rusak untuk IPO. Dan ini sangat di sayangkan, karena ini menjadikan ketidakpastian.
Rusal Gagal Melantai di Hong Kong
MOSCOW. United Co. Rusal, produsen aluminium terbesar di dunia gagal mendapatkan persetujuan untuk menjual saham kepada publik atawa initial pubic offering di Hong Kong. Semula mereka menargetkan untuk mengeruk dana sebesar US$ 3 miliar dari pasar Hong Kong. Seorang sumber di perusahaan mengungkapkan, Komite Pencatatan di bursa Hong Kong butuh waktu lebih panjang untuk mempelajari restrukturisasi utang Rusal yang mencapai US$ 16.8 miliar yang telah selesai pada pekan lalu. Sumber yang enggan disebutkan identitasnya bilang, kemarin sudah ada keputusan untuk menunda IPO menjadi tahun depan. Saham mayoritas Rusal di kontrol oleh miliarder Oleg Deripaska. Oleng ingin memanfaatkan pasar Hong Kong untuk mencari modal bagi perusahaan tersebut. Sebab harga saham di pasar Hong Kong telah mengalami lompatan hingga 55% sepanjang 2009 ini. Jika IPO ini berhasil, maka akan menjadi sejarah sebagai satu-satunya perusahaan dari negeri beruang putih yang mencatatkan saham di Hong Kong. "Ini pukulan telak bagi Rusal," ungkap John Mauer, kepala bagian sumber daya alam di investment bank Fairfgax I. S. Plc di London. Dia memperkirakan, ini berarti dalam setengah tahun ke depan belum memungkinkan bagi Rusak untuk IPO. Dan ini sangat di sayangkan, karena ini menjadikan ketidakpastian.