Rusia Akan Potong Produksi Minyak 400.000 Barel per Hari



AMSTERDAM. Rusia kemungkinan akan menggunting produksi minyaknya sebesar 400.000 barel per hari, atau ekuivalen dengan 20% dari prediksi penyusutan produksi minyak OPEC. Menurut Menteri Perminyakan Kuwait, penciutan produksi di Rusia ini disebabkan oleh resesi global yang membuat permintaan minyak berkurang. Deputi Perdana Menteri Rusia Igor Sechin yang juga hadir dalam pertemuan di Oran, Algeria hari ini, berjanji untuk bertindak secara positif. Hal ini ditegaskan oleh Mohammed al-Olaim. “Kami pikir mereka akan melakukannya dengan serius,” imbuhnya.

Menteri Perminyakan dari Saudi Arabia, Iran dan Venezuela mengatakan bahwa OPEC berniat untuk memangkas kembali produksinya sebesar 2 juta barel per hari setelah pertemuan di Oran kali ini. OPEC meminta Tusia dan negara-negara lainnya di luar kelompok ini untuk mengendalikan produksi minyaknya sebesar 600.000 barel per hari. Sementara itu pembabatan produksi sebesar 400.000 barel per hari sudah dibicarakan terlebih dahulu dengan Rusia dan mereka menyanggupi untuk berpartisipasi dalam agenda pemangkasan ini. Sehingga, total pengurangan produksi minyak, termasuk dari negara-negara yang bukan anggota OPEC, bisa mencapai 2,6 juta barel per hari, atau 3% dari permintaan minyak dunia. Minyak mentah telah terperosok 70% dari rekor yang pernah dicapainya sebesar US$ 147,27 per barel pada bulan Juli lalu seiring resesi mencekik permintaan bahan bakar di seluruh dunia. Rustam Kozharov, juru bicara untuk delegasi Rusia, menolak untuk berkomentar. Sechin bakal mengumumkan posisi Rusia hari Kamis (18/12) besok. Menurut perkiraan International Energy Agency, produksi minyak Rusia saban hari sekitar 10 juta barel pada bulan lalu, sementara Saudi Arabia menggenjot 8,8 juta barel per hari dengan 1 juta barelnya merupakan lighter oil.


Editor: