Rusia akui jumlah kematian akibat Covid-19 terburuk ketiga di dunia



KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Menurut salah satu politisi terkemuka negara itu, korban tewas Rusia akibat Covid-19 bisa tiga kali lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya.

Melansir NBC News, data baru yang dirilis oleh badan statistik Rusia Rosstat Monday menunjukkan bahwa jumlah kematian dari semua penyebab antara Januari dan November meningkat 229.700 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Setelah angka-angka itu dirilis, Wakil Perdana Menteri Tatiana Golikova yang dikutip oleh agen Interfax Rusia mengatakan bahwa lebih dari 81% peningkatan kematian selama periode ini disebabkan oleh Covid-19 dan konsekuensi dari penyakit tersebut.


Itu berarti jumlah kematian terkait virus setidaknya 186.000, atau sekitar tiga kali lebih banyak dari yang dilaporkan sebelumnya. Angka tersebut juga akan menjadikan Rusia sebagai negara dengan jumlah kematian Covid-19 tertinggi ketiga di dunia.

Baca Juga: Pertama kali sejak Juni, Beijing lakukan penguncian untuk kendalikan virus corona

Jumlah kematian resmi negara itu, yang dilaporkan setiap hari kumulatif oleh pusat krisis virus korona pemerintah, mencapai 55.827 pada hari Selasa.

Sebelumnya, data ini telah dipertanyakan karena dianggap terlalu rendah oleh beberapa pengamat. Pasalnya, Rusia memiliki beban kasus terbesar keempat di dunia, di belakang AS, India dan Brasil, tetapi angka kematiannya jauh lebih rendah daripada di ketiga negara tersebut.

Rusia sejauh ini menghindari penguncian nasional meskipun ada laporan rumah sakit di seluruh negeri berjuang dengan masuknya pasien Covid-19, karena Kremlin berharap peluncuran vaksin Sputnik V akan mampu mengendalikan epidemi.

Baca Juga: Xi Jinping: Hubungan China-Rusia akan semakin kuat di tengah krisis

Di tempat lain, karena jumlah orang yang mendapatkan vaksinasi Covid-19 terus bertambah, dunia sekali lagi menyaksikan orang pertama di dunia yang mendapatkan vaksin Covid-19.

Dua pasien pertama di Inggris Raya yang mendapatkan vaksin Pfizer-BioNTech, Margaret Keenan dan William Shakespeare, diharapkan menerima dosis kedua pada Selasa, untuk mendapatkan kekebalan penuh.

Keenan dan Shakespeare menerima publisitas yang belum pernah terjadi sebelumnya awal bulan ini karena Inggris menjadi negara pertama yang meluncurkan vaksin Covid-19 yang disetujui secara klinis.

Sementara itu, Inggris melaporkan jumlah kasus baru Covid-19 pada hari Senin, melebihi 40.000, karena pemerintah Inggris sedang berjuang untuk menahan varian baru dari virus yang diyakini para ilmuwan dapat 70% lebih mudah menular.

Selanjutnya: Rahasia kehidupan Vladimir Putin dan teori konspirasi di Rusia

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie