Rusia dan China Memveto Resolusi Gencatan Senjata di Gaza yang Diajukan AS



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pada hari Jumat, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menolak resolusi yang mengusulkan gencatan senjata segera di Gaza dan kesepakatan penyanderaan antara Israel dan Hamas.

Rusia dan China menggunakan hak veto mereka untuk menghentikan resolusi yang diajukan oleh Amerika Serikat.

Resolusi tersebut menyerukan gencatan senjata segera dan berkelanjutan selama sekitar enam minggu untuk melindungi warga sipil dan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan.


Baca Juga: AS: Serangan Israel ke Rafah Bisa Menjadi Kesalahan, Tak Perlu Dilakukan

Sebelas dari 15 anggota Dewan mendukung resolusi tersebut, namun veto dari Rusia dan Tiongkok menghalangi pengesahannya.

Dewan akan melakukan pemungutan suara pada hari Sabtu untuk resolusi alternatif yang dirancang oleh anggota Dewan Keamanan. Resolusi alternatif tersebut menuntut gencatan senjata selama bulan suci Ramadhan, pembebasan semua sandera, dan perluasan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

AS telah mengubah pendiriannya dengan mendukung teks yang menyebut "gencatan senjata" selama perang di Gaza, menunjukkan sikap tegas pemerintahan Biden terhadap Israel. Meskipun mayoritas anggota Dewan mendukung resolusi AS, Rusia dan Tiongkok menggunakan hak veto mereka.

Baca Juga: Hamas Mengajukan Proposal Gencatan Senjata Baru

Rusia dan Tiongkok mengkritik resolusi AS sebagai dipolitisasi dan memberi Israel kesempatan untuk melancarkan operasi militer yang dapat menyebabkan kerusakan dan pengusiran penduduk Gaza. Mereka mendukung resolusi alternatif yang diusulkan oleh anggota Dewan Keamanan.

Presiden Prancis menyatakan bahwa negaranya akan bekerja sama dengan Yordania dan Uni Emirat Arab untuk mendukung resolusi alternatif lain di PBB demi gencatan senjata di Gaza.

Editor: Noverius Laoli