KONTAN.CO.ID - MOSCOW. Rusia dan OPEC bisa jadi akan memutuskan untuk menaikkan produksi untuk kembali berebut pangsa pasar dengan Amerika Serikat (AS) yang kini menjadi produsen minyak mentah terbesar dunia. Jika ini terjadi, harga minyak akan merosot hingga US$ 40 per barel. Pernyataan ini muncul dari Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov, Sabtu (13/4). "Ada satu dilema. Apa yang harus kami lakukan dengan OPEC, apakah kami perlu kehilangan pangsa pasar yang dikuasai Amerika, atau menghentikan kesepakatan," kata Siluanov ketika berbicara di Washington seperti dikutip Reuters. Siluanov mengatakan, jika kesepakatan dihentikan, harga minyak akan turun, lalu investasi baru akan merosot, produksi minyak AS akan turun lebih rendah karena biaya produksi shale oil lebih tinggi daripada produksi tradisional. Jika hal ini terjadi, maka harga minyak akan turun ke US$ 40 per barel dalam setahun kurang.
Rusia dan OPEC bisa menghentikan kesepakatan untuk merebut pangsa pasar
KONTAN.CO.ID - MOSCOW. Rusia dan OPEC bisa jadi akan memutuskan untuk menaikkan produksi untuk kembali berebut pangsa pasar dengan Amerika Serikat (AS) yang kini menjadi produsen minyak mentah terbesar dunia. Jika ini terjadi, harga minyak akan merosot hingga US$ 40 per barel. Pernyataan ini muncul dari Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov, Sabtu (13/4). "Ada satu dilema. Apa yang harus kami lakukan dengan OPEC, apakah kami perlu kehilangan pangsa pasar yang dikuasai Amerika, atau menghentikan kesepakatan," kata Siluanov ketika berbicara di Washington seperti dikutip Reuters. Siluanov mengatakan, jika kesepakatan dihentikan, harga minyak akan turun, lalu investasi baru akan merosot, produksi minyak AS akan turun lebih rendah karena biaya produksi shale oil lebih tinggi daripada produksi tradisional. Jika hal ini terjadi, maka harga minyak akan turun ke US$ 40 per barel dalam setahun kurang.