Rusia dan Ukraina Berhadapan di Mahkamah Internasional Terkait Insiden MH17



PESAWAT MH17 JATUH - DEN HAAG. Sidang terkait insiden MH17 yang mempertemukan Rusia dan Ukraina di pengadilan tinggi PBB akhirnya dimulai pada hari Selasa (6/6). Sidang ini akan mengungkap dugaan dukungan Moskow terhadap separatis pro-Rusia yang disalahkan atas penembakan pesawat Malaysia Airlines MH17 pada tahun 2014.

Melansir Reuters, para hakim di Mahkamah Internasional (ICJ) akan mendengar klaim Ukraina bahwa Moskow melanggar perjanjian anti-terorisme PBB dengan mendukung gerakan teroris.

Hingga saat ini Ukraina meyakini bahwa pasukan pro-Rusia telah menerima perlengkapan dan dana dari Moskow. Kelompok ini telah disimpulkan oleh penyelidik internasional sebagai pelaku penembakan pesawat Malaysia Airlines MH17 di atas Ukraina timur dan menewaskan 298 penumpang dan awak.


Baca Juga: Rusia serahkan data radar pesawat MH17

Persidangan awal pekan ini akan menjadi pertama kalinya bagi pengacara Ukraina dan Rusia bertemu di ICJ sejak Moskow meluncurkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Pada bulan November lalu, ICJ telah menghukum dua pria Rusia dan seorang warga negara Ukraina secara in absentia atas upaya pembunuhan karena berperan dalam menembak jatuh MH17. Para pelaku dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

ICJ juga menemukan fakta bahwa Rusia memiliki kendali menyeluruh atas pasukan di Republik Rakyat Donetsk yang memisahkan diri di timur Ukraina sejak pertengahan Mei 2014.

Temuan lain Pengadilan Dunia, sebutan lain ICJ, menunjukkan bahwa Rusia melengkapi dan mendanai pemberontak di Ukraina timur yang bertanggung jawab atas insiden MH17.

Baca Juga: Rusia & Ukraina akan Berhadapan di Mahkamah Internasional Terkait Kasus Pesawat MH17

Insiden MH17

Penerbangan MH17 berangkat dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur ketika dihantam oleh rudal buatan Rusia pada 17 Juli 2014, menyebabkan semua 283 penumpang dan 15 awaknya tewas.

Pesawat terbang di atas Ukraina timur, di mana saat itu pertempuran antara separatis pro-Rusia dan pasukan pemerintah Ukraina sedang berkecamuk.

Kontak dengan pesawat jenis Boeing 777-200ER itu mulai hilang ketika posisinya ada di sekitar 50 km dari perbatasan Ukraina-Rusia. Puing-puing pesawat pertama kali terlihat di dekat Hrabove di Oblast Donetsk, Ukraina, sekitar 40 km dari perbatasan.

Penyelidikan diserahkan kepada Dewan Keamanan Belanda (DSB) dan tim investigasi gabungan (JIT) yang dipimpin Belanda. Pada tahun 2016, tim tersebut melaporkan bahwa pesawat jatuh akibat hantaman rudal permukaan-ke-udara Buk yang diluncurkan dari pro-Rusia. 

Buk adalah termasuk kelompok sistem rudal permukaan-ke-udara jarak menengah yang dikembangkan oleh Uni Soviet dan kemudian diteruskan oleh Rusia.

Kasus ini kemudian mulai diajukan ke Mahkamah Internasional pada tahun 2017.