Rusia Diduga Pindahkan Armada Militernya di Pulau Sengketa dengan Jepang ke Ukraina



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Citra satelit yang terbit hari Kamis (31/8) menunjukkan bahwa sejumlah sistem rudal milik Rusia telah dipindahkan dari dua pulau sengketa yang terletak di sekitar Jepang. 

Spekulasi menyebutkan bahwa persenjataan tersebut akan digunakan dalam perang di Ukraina.

Hilangnya peralatan militer Rusia tersebut diungkap oleh Yu Koizumi, dosen di Universitas Tokyo, berdasarkan citra satelit pulau Etorofu dan Kunashiri yang diambil oleh perusahaan teknologi luar angkasa AS, Maxar Technologies Inc.


Etorofu dan Kunashiri termasuk di antara empat pulau yang disengketakan oleh Jepang dan Rusia. Statusnya diklaim sebagai Wilayah Utara oleh Jepang dan dikelola oleh Rusia dengan nama Kuril Selatan.

Dua pulau tersebut mulai menjadi aset rebutan pada tahun 2020.

Baca Juga: Rusia Berpotensi Caplok Ossetia Selatan & Abkhazia, Dua Wilayah Pecahan Georgia

Mengutip Kyodo, Koizumi mengatakan dia juga yakin bahwa tank dan artileri tua yang sebelumnya disimpan di fasilitas militer di Sakhalin akan dikirim ke garis depan di Ukraina.

"Ada kemungkinan peralatan itu dikerahkan ke wilayah barat Rusia dekat perbatasannya dengan Ukraina sebagai persiapan menghadapi potensi serangan. Ada kemungkinan juga tank dan howitzer tua dikirim ke Ukraina setelah dibawa sementara ke pabrik untuk diperbaiki," kata Koizumi.

Sejauh ini Rusia telah menempatkan unit rudal yang dilengkapi dengan sistem rudal surface-to-air S-300V4 di Teluk Hitokappu di Etorofu, atau oleh Rusia disebut sebagai Teluk Kasatka.

Baca Juga: Jepang Awasi Kehadiran 11 Kapal Angkatan Laut China dan Rusia di Sekitar Okinawa

Unit rudal yang sama juga terlihat di dekat permukiman pusat Furukamappu di Kunashiri, atau oleh Rusia disebut sebagai Yuzhno-Kurilsk.

Beberapa peluncur erector transporter yang membawa rudal S-300V4, radar, dan peralatan lainnya terlihat di kedua stasiun militer tersebut antara pertengahan dan akhir September tahun lalu.

Lebih lanjut, Koizumi melihat bahwa pasukan Rusia yang bertugas di Timur Jauh juga juga dikirim ke Ukraina.