KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dominasi dolar Amerika Serikat (AS) sebagai mata uang perdagangan global terus terus dilawan oleh berbagai negara. Yag terbaru, Rusia meminta setiap gas yang digunakan oleh negara lain dibayar menggunakan Rubel. Sebelumnya, China juga aktif mengurangi eksposur dollar dengan menggunakan yuan dalam transaksi perdagangannya dengan mitra dagang termasuk Indonesia, lewat payung local currency settlement (LCS). Arab Saudi pun ikut akan menggunakan yuan saat mengekspor minyak ke China. Kendati demikian, Ekonom dan Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah menilai peralihan penggunaan mata uang ini tidak akan memberikan dampak signifikan bagi perdagangan global. Lantaran, volume impor dan ekspor akan tetap sama meskipun alat pembayarannya diganti.
Rusia Ikut Melawan Dominasi Dolar AS, Begini Dampaknya Bagi Perdagangan Global
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dominasi dolar Amerika Serikat (AS) sebagai mata uang perdagangan global terus terus dilawan oleh berbagai negara. Yag terbaru, Rusia meminta setiap gas yang digunakan oleh negara lain dibayar menggunakan Rubel. Sebelumnya, China juga aktif mengurangi eksposur dollar dengan menggunakan yuan dalam transaksi perdagangannya dengan mitra dagang termasuk Indonesia, lewat payung local currency settlement (LCS). Arab Saudi pun ikut akan menggunakan yuan saat mengekspor minyak ke China. Kendati demikian, Ekonom dan Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah menilai peralihan penggunaan mata uang ini tidak akan memberikan dampak signifikan bagi perdagangan global. Lantaran, volume impor dan ekspor akan tetap sama meskipun alat pembayarannya diganti.