KONTAN.CO.ID - SEOUL. Sebuah perusahaan Rusia yang terdaftar di kota Komsomolsk-on-Amur di timur jauh telah diizinkan untuk mengimpor bir yang diproduksi di Korea Utara. Demikian laporan yang dilaporkan media Rusia. Pemberian izin ni merupakan tanda terbaru dari hubungan yang menghangat antara Moskow dan Pyongyang.
Pengiriman tersebut dilakukan saat perdagangan Korea Utara lainnya yang dibatasi oleh sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas program persenjataannya berada di bawah pengawasan internasional. AS dan Korea Selatan mengatakan Korea Utara telah memasok artileri dan rudal balistik ke Rusia untuk digunakan di Ukraina, yang dibantah oleh Moskow dan Pyongyang. Hubungan antara Pyongyang dan Moskow telah berkembang pesat baru-baru ini. Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi Korea Utara untuk pertama kalinya dalam 24 tahun pada bulan Juni untuk mengadakan pertemuan puncak dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Mengutip
Reuters yang melansir harian bisnis Rusia
RBC, bir Korea Utara akan diimpor oleh sebuah perusahaan bernama Vostokbirtrade, yang terdaftar pada bulan Juni.
Baca Juga: Kaum Elit Korea Utara Lelah dengan Perilaku Random Kim Jong-un Daily NK, situs web berbasis di Seoul yang merilis berita dan informasi berdasarkan sumber-sumber di Korea Utara, melaporkan bulan lalu, Korea Utara baru-baru ini meningkatkan produksi bir dalam upaya mendapatkan mata uang asing melalui ekspor. Langkah untuk mengizinkan impor bir dilakukan setelah otoritas Rusia mengumumkan ekspor kuda-kuda berharga dan pengiriman lebih dari 400 kambing ke Korea Utara.
Bulan lalu, Kantor Antarwilayah Primorsky Rusia di Rosselkhoznadzor mengatakan bahwa mereka memantau ekspor 24 kuda sport Orlov Trotter ke Korea Utara di pos pemeriksaan kereta api Khasan, dengan semua kuda dipasangi microchip.
Baca Juga: Putin Memiliki Dua Putra Rahasia, Hidup dengan Kemewahan Terisolasi dari Dunia Orlov Trotter berharga karena kecepatan dan staminanya. Pemimpin Korea Utara KimJon Un dikenal sebagai penunggang kuda yang bersemangat. Sekelompok kuda terakhir dikirim ke negara itu pada tahun 2022.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie