MOSKWA. Tekanan ekonomi Rusia makin berat. Setelah sanksi Eropa dan Amerika Serikat sejak awal tahun, harga minyak yang terus turun memperberat risiko ekonomi. Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov mengatakan, sudah ada kontraksi aliran modal ke dalam negeri. "Kami kehilangan sekitar US$ 40 miliar per tahun karena sanksi geopolitik dan antara US$ 90 miliar sampai US$ 100 miliar karena penurunan hingga 30% harga minyak," kata Siluanov seperti dikutip Bloomberg, Selasa (25/11). Selain menghadapi penurunan harga minyak, Rusia mencatat penurunan nilai tukar mata uang rubel hingga 27% terhadap dollar AS sepanjang tahun ini. "Harga minyak turun 30% sejak awal tahun dan nilai tukar rubel mengikuti harga minyak," imbuh Siluanov. Menurut sumber pemerintahan Rusia, Presiden Vladimir Putin meminta tim ekonominya untuk menyusun rencana penyelamatan ekonomi dengan asumsi sanksi berlangsung selama 10 tahun. Ekonomi Rusia yang tumbuh pada laju terendah dalam empat tahun terakhir, akan masuk resesi tahun depan kalau harga minyak turun ke level US$ 60 per barel dan sanksi makin ketat.
Rusia kehilangan US$ 140 miliar
MOSKWA. Tekanan ekonomi Rusia makin berat. Setelah sanksi Eropa dan Amerika Serikat sejak awal tahun, harga minyak yang terus turun memperberat risiko ekonomi. Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov mengatakan, sudah ada kontraksi aliran modal ke dalam negeri. "Kami kehilangan sekitar US$ 40 miliar per tahun karena sanksi geopolitik dan antara US$ 90 miliar sampai US$ 100 miliar karena penurunan hingga 30% harga minyak," kata Siluanov seperti dikutip Bloomberg, Selasa (25/11). Selain menghadapi penurunan harga minyak, Rusia mencatat penurunan nilai tukar mata uang rubel hingga 27% terhadap dollar AS sepanjang tahun ini. "Harga minyak turun 30% sejak awal tahun dan nilai tukar rubel mengikuti harga minyak," imbuh Siluanov. Menurut sumber pemerintahan Rusia, Presiden Vladimir Putin meminta tim ekonominya untuk menyusun rencana penyelamatan ekonomi dengan asumsi sanksi berlangsung selama 10 tahun. Ekonomi Rusia yang tumbuh pada laju terendah dalam empat tahun terakhir, akan masuk resesi tahun depan kalau harga minyak turun ke level US$ 60 per barel dan sanksi makin ketat.