KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Militer Rusia sepertinya semakin bergantung pada perang drone dalam perang di Ukraina. Baru-baru ini produksi drone kamikaze atau drone bunuh diri kembali dimulai di wilayah Kamchatka. Kepala wilayah Kamchatka, Vladimir Solodov, menjelaskan dalam pesannya di Telegram bahwa produksi telah dimulai untuk memenuhi kebutuhan militer Rusia di medan perang. Pada batch pertama, pabrik telah memproduksi 80 unit drone kamikaze. Semua unit baru itu juga telah siap dikirim ke berbagai brigade militer Rusia di lapangan.
"Produksi drone kamikaze telah diluncurkan di wilayah Kamchatka, drone tersebut akan dikirim ke pejuang kami di zona operasi militer khusus. Batch pertama, 80 drone, sudah siap dikirim. Prajurit dari brigade marinir ke-40, prajurit dari brigade ke-110 dan ke-164 akan menerima drone tersebut," kata Solodov, dikutip
Sputnik News. Baca Juga: Drone Ukraina Menyerang Kota Kurchatov, Dekat Salah Satu PLTN Terbesar Rusia Solodov menambahkan, pemerintah daerah diminta untuk menyediakan sumber daya manusia kepada sejumlah produsen, operator, dan pelatihan bagi unit Angkatan Bersenjata Rusia yang berbasis di Kamchatka. Angkatan Bersenjata Rusia telah menguasai penggunaan drone kamikaze selama operasi militer khususnya di Ukraina. Penggunaan drone kamikaze dinilai lebih efektif untuk melumpuhkan aset lawan tanpa membahayakan personel militer. Saat ini belum jelas drone kamikaze jenis apa yang akan diproduksi oleh Rusia. Bulan lalu, Rusia sempat dituding berusaha menduplikasi drone kamikaze buatan Iran, Shahed-136. Kelompok pengamat senjata yang berbasis di Inggris,
Conflict Armament Research mengatakan bahwa saat ini Rusia telah mereplika drone Iran dan menggunakannya untuk menyerang Ukraina.
Baca Juga: Rusia Diduga Mereplika Drone Iran untuk Digunakan dalam Perang di Ukraina Drone Shahed-136 buatan Rusia umumnya ditandai sebagai Geran-2, atau Geranium-2 dalam bahasa Rusia. Wujudnya sempat terlihat di outlet berita Ukraina pada bulan Juli. Rusia mulai menggunakan drone Shahed buatan Iran untuk menyerang Ukraina pada bulan September tahun lalu. Drone yang digunakan itu diyakini membawa lebih dari 30 kg bahan peledak dan memiliki jangkauan lebih dari 900 km. Shahed pada dasarnya adalah drone serang satu arah atau drone kamikaze. Drone jenis ini memerlukan landasan pacu untuk diluncurkan dan meledak saat terjadi benturan.