Rusia Kembali Uji Coba Kesiapan Unit Peluncur Rudal Nuklir



KONTAN.CO.ID - Militer Rusia pada hari Jumat (18/10) melakukan uji coba kesiapan tempur sebuah unit yang dilengkapi rudal balistik antarbenua, Yars, yang bertenaga nuklir. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa uji coba Yars dilakukan di wilayah barat laut Moskow. 

Rusia telah melakukan sejumlah latihan nuklir sepanjang tahun 2024. Langkah ini dilihat banyak pakar sebagai upaya untuk mencegah kekuatan Barat ikut campur dalam perang di Ukraina.

Menariknya, uji coba Yars kali ini dilakukan pada minggu yang sama dengan latihan nuklir tahunan NATO, serta pemaparan rencana kemenangan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.


Baca Juga: Ini Peringatan Rusia kepada Israel Terkait Nuklir Iran

Bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan mereka telah menambah daftar skenario perang yang bisa menjadi pemicu penggunaan senjata nuklir.

Selama perang di Ukraina berlangsung, Putin sering menebar ancaman dengan mengingatkan bahwa Rusia memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia.

Namun, Putin juga menegaskan bahwa Rusia tidak perlu menggunakan senjata nuklir untuk mencapai kemenangan di Ukraina.

Tonton: Peringatan Sekutu Putin: Rudal Rusia Hanya Butuh 3 Menit 20 Detik untuk Serang Eropa

Uji Coba Rudal Yars

Rudal Yars memiliki jangkauan hingga 11.000 km dan mampu membawa beberapa hulu ledak nuklir. Rudal ini cukup fleksibel karena dapat ditempatkan dalam silo atau dipasang pada peluncur bergerak.

Mengutip Reuters, uji coba terbaru kali ini dilakukan oleh sebuah sebuah unit di wilayah Tver. Mereka akan berlatih memindahkan rudal Yars di lapangan sejauh 100 km.

Skenario pemindahan dengan kamuflase dilakukan untuk melindunginya dari serangan udara dan kelompok sabotase musuh.

Baca Juga: Rusia Siap Kirim Bantuan Militer ke Korea Utara dalam Situasi Darurat

Kantor berita Rusia, Interfax, melaporkan bahwa militer Rusia sebelumnya telah menggelar dua putaran latihan yang melibatkan unit rudal Yars pada bulan Juli.

Rusia juga telah menggelar tiga rangkaian latihan tahun ini untuk menguji persiapan peluncuran rudal nuklir taktis, jenis rudal dengan jangkauan lebih pendek dan hasil lebih rendah daripada roket strategis antarbenua.

Selama perang di Ukraina berlangsung, Putin sering menebar ancaman dengan mengingatkan bahwa Rusia memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia.

Namun, Putin juga menegaskan bahwa Rusia tidak perlu menggunakan senjata nuklir untuk mencapai kemenangan di Ukraina.