JAKARTA. Pemerintah Rusia mengirimkan 78 tenaga ahli untuk membantu proses evakuasi dan investigasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor. Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov mengatakan, tenaga ahli itu akan datang mulai Sabtu (12/5) dan Minggu (11/5) malam."Pesawat pertama membawa 41 ahli dari Rusia dan pesawat kedua ada 37 ahli," katanya saat jumpa pers di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (11/5).Tim ini di bawah koordinasi Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan Yury Slyusar. Tim ini tidak lain sebagai tindak lanjut kesepakatan kerjasama antaran Pemerintah Indonesia dan Rusia perihal evakuasi dan investigasi. Tim Rusia ini nantinya sepenuhnya mendukung kerja dari Badan SAR Nasional untuk proses evakuasi dan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menginvestigasi penyebab jatuhnya pesawat Sukhoi itu. Menteri Perhubungan EE Mangindaan menegaskan pengiriman tim ini sebagai bentuk keseriusan Rusia membantu. "Mereka serius dan menginginkan keterbukaan dan transparan," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rusia kirim 78 tenaga ahli bantu evakuasi Sukhoi
JAKARTA. Pemerintah Rusia mengirimkan 78 tenaga ahli untuk membantu proses evakuasi dan investigasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor. Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov mengatakan, tenaga ahli itu akan datang mulai Sabtu (12/5) dan Minggu (11/5) malam."Pesawat pertama membawa 41 ahli dari Rusia dan pesawat kedua ada 37 ahli," katanya saat jumpa pers di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (11/5).Tim ini di bawah koordinasi Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan Yury Slyusar. Tim ini tidak lain sebagai tindak lanjut kesepakatan kerjasama antaran Pemerintah Indonesia dan Rusia perihal evakuasi dan investigasi. Tim Rusia ini nantinya sepenuhnya mendukung kerja dari Badan SAR Nasional untuk proses evakuasi dan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menginvestigasi penyebab jatuhnya pesawat Sukhoi itu. Menteri Perhubungan EE Mangindaan menegaskan pengiriman tim ini sebagai bentuk keseriusan Rusia membantu. "Mereka serius dan menginginkan keterbukaan dan transparan," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News