Rusia kirim pasukan dalam jumlah besar ke perbatasan Ukraina, ada apa?



KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pergerakan pasukan Rusia di seluruh negeri seharusnya tidak menjadi perhatian negara lain. Sebab, Kremlin menegaskan, itu tidak menimbulkan ancaman bagi mereka.

Juru bicara Kremlin atau Kantor Kepresidanan Rusia Dmitry Peskov mengatakan hal tersebut pada Kamis (1 April), merespons pernyataan militer Ukraina tentang penumpukan pasukan Rusia di sepanjang perbatasan dengan Ukraina.

"Rusia memindahkan Angkatan Bersenjata di tanahnya seperti yang diinginkannya. Ini seharusnya tidak menjadi perhatian siapa pun dan ini tidak menimbulkan ancaman apa pun bagi siapa pun," tegasnya, seperti dikutip TASS.


Menurut dia, Rusia mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan keamanan di perbatasannya. Dan, militer Rusia tidak pernah ambil bagian dan tidak berpartisipasi dalam konflik bersenjata di Ukraina.

Baca Juga: Pasca insiden Kerch, Rusia sebut aktivitas NATO dan AS meningkat di dekat Krimea

"Mengenai partisipasi pasukan Rusia dalam konflik bersenjata di tanah Ukraina, pasukan Rusia tidak pernah mengambil bagian di dalamnya dan tidak berpartisipasi sekarang," kata Peskov.

"Dan kami, negara-negara Eropa, dan semua negara dunia tidak ingin perang saudara di Ukraina akibat provokasi dan langkah-langkah provokatif militer Ukraina berkobar lagi," imbuhnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan Kamis, peningkatan ketegangan di wilayah Timur Ukraina menunjukkan Rusia berusaha menciptakan suasana yang mengancam untuk pembicaraan gencatan senjata.

"Bermain dengan otot dalam bentuk latihan militer dan kemungkinan provokasi di sepanjang perbatasan adalah urusan tradisional Rusia," kata Zelenskiy dalam pernyataan lewat aplikasi Telegram.

"Dengan cara ini, (Rusia) berusaha untuk menciptakan suasana ancaman dan, pada saat yang sama, tekanan selama negosiasi gencatan senjata dan perdamaian sebagai nilai kami," ujarnya seperti dikutip Reuters.

Selanjutnya: Putin: Kami tidak bakal biarkan pukulan apa pun terhadap kedaulatan Rusia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan