KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Keputusan sejumlah negara barat untuk mengusir diplomat Rusia memicu protes keras dari pemerintah Rusia. Kementerian Luar Negeri Rusia telah melayangkan protes keras kepada AS dan para sekutunya. Kementerian luar negeri Rusia mengungkapkan, AS dan sekutunya, terutama Inggris kurang memiliki data yang obyektif dan konklusif dalam kasus keracunan Sergei Skripal dan putrinya. "Mereka (AS dan sekutu) secara buta mengikuti prinsip kesatuan Euro-Atlantik hingga melupakan akal sehat, norma-norma dialog antar-negara yang beradab dan prinsip-prinsip hukum internasional," ungkap Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dilansir dari kantor berita TASS, Senin (26/3).
Lavrov menambahkan, Rusia akan membalas langkah tak bersahabat dari kelompok negara Uni Eropa dan NATO. Lavrov juga menganggap keputusan mengusir diplomat Rusia ini sebagai langkah Uni Eropa dan NATO yang tidak ramah dan gagal dalam memenuhi tugas dalam mengidentifikasi penyebab dan pelacakan pelaku yang sesungguhnya bertanggung jawab dalam insiden 4 Maret di Salisbury.