Rusia Lumpuhkan 13 Drone Ukraina yang Terbang Menuju Krimea & Moskow



KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Militer Rusia kembali melumpuhkan gelombang serangan drone Ukraina pada hari Kamis (10/8). Kali ada 13 unit drone yang terbang menuju Krimea dan Moskow.

Kementerian Pertahan Rusia dalam pernyataannya menjelaskan bahwa 11 drone Ukraina berhasil dijatuhkan di dekat kota Sevastopol, Krimea, sementara dua lainnya jatuh dalam perjalanan menuju Moskow.

"Dua dari drone Ukraina “dihantam oleh peralatan pertahanan anti-pesawat yang sedang bertugas, sembilan lainnya ditekan dengan sistem perang elektronik dan jatuh di Laut Hitam sebelum mencapai target," kata pihak kementerian, dikutip Al Jazeera.


Satu hari sebelum ini, Rusia juga mengatakan telah menembak jatuh dua pesawat tak berawak Ukraina yang dikerahkan untuk menyerang Moskow, satu di dekat bandara utama di selatan ibu kota Rusia dan satu lagi di barat kota.

Baca Juga: Rusia Tembak Jatuh Dua Drone Ukraina yang Terbang Menuju Moskow

Serangan Balasan Ukraina

Serangan udara Ukraina di wilayah Rusia telah meningkat sejak bulan Mei. Saat itu, serangan drone Ukraina berhasil dicegah oleh militer Rusia.

Daerah sipil ibu kota menjadi fokus serangan drone Ukraina pada bulan Mei, sementara distrik bisnis Moskow menjadi sasaran dua kali dalam tiga hari awal bulan ini.

Bulan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memperingatkan bahwa perang kan datang ke Rusia, dengan pangkalan militer menjadi sasaran.

Baca Juga: Capres Ekuador, Fernando Villavicencio, Tewas Ditembak Saat Kampanye

Pada hari Minggu, serangan drone Ukraina berhasil dilumpuhkan Rusia di distrik Podolsky yang ada di pinggiran Moskow. Serangan drone Ukraina lain berhasil dilumpuhkan pada hari Senin di dekat wilayah Kaluga.

Kamis pekan lalu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pihaknya telah menjatuhkan tujuh drone, juga di dekat Kaluga, yang berjarak kurang dari 200 km barat daya Moskow.

Sebelum rentetan serangan drone ini, Moskow sama sekali belum pernah menjadi target serangan militer Ukraina, padahal perang telah berlangsung selama lebih dari satu tahun.