Rusia memangkas suku bunga 100 bps ke rekor terendah di tengah krisis corona



KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Bank sentral Rusia memangkas suku bunga pada hari Jumat (19/6), ke level terendah sejak runtuhnya Uni Soviet. Otoritas moneter ini berjanji untuk mempertimbangkan tingkat bunga yang lebih rendah lagi di tengah memudarnya risiko inflasi dan ekonomi yang menyusut.

Bank sentral menggunting suku bunga acuan hingga 100 basis points (bps) ke level 4,5%. Ini adalah upaya terkini Rusia dalam menghadapi krisis yang dipicu oleh virus corona dan lockdown.

Gubernur Elvira Nabiullina mengatakan ekonomi Rusia mungkin merasakan dampak pelonggaran moneter dalam tiga hingga enam kuartal. Dia menambahkan bahwa penguatan mata uang rubel menyediakan lebih banyak ruang untuk pelonggaran moneter.

Baca Juga: Penguatan rupiah terangkat banjir likuiditas dolar AS di pasar global

"Kami akan menilai lebih lanjut untuk melonggarkan kebijakan moneter, untuk menurunkan suku bunga," kata Nabiullina pada sebuah konferensi media online usai pemangkasan suku bunga.

Suku bunga yang lebih rendah membuat pinjaman menjadi lebih murah, memacu pengeluaran dan dapat membantu meringankan kontraksi ekonomi yang disebabkan oleh wabah virus corona. Ada lebih dari setengah juta orang yang terinfeksi virus corona di Rusia hingga saat ini.

Tapi, analis menilai bahwa suku bunga yang rendah ini belum tentu langsung berdampak pada pemulihan pascapandemi.

Baca Juga: Rusia bantah Putin dapat memanipulasi Trump seperti memainkan biola

Bank sentral memperkirakan bahwa ekonomi Rusia akan berkontraksi antara 4%-6% tahun ini sebelum kembali tumbuh pada tahun depan. Inflasi diprediksikan berada di sekitar target 4% dan mendekati puncak di awal tahun depan.

ING memperkirakan bahwa bank sentral Rusia akan kembali memangkas suku bunga sekitar 50 bps pada tahun ini. Sedangkan Capital Economics memperkirakan suku bunga acuan Rusia akan berada pada 3,5% di akhir tahun. Sementar Sberbank memproyeksikan bahwa suku bunga akan berada di bawah target inflasi 4%.

Baca Juga: Pesawat tempur Rusia cegat dan kawal pembom milik AS di Laut Okhotsk

Editor: Wahyu T.Rahmawati