Rusia menyebut Kabul kini lebih aman di bawah kendali Taliban



KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Duta Besar Rusia untuk Afghanistan menyebut kondisi Kabul saat ini menjadi lebih aman di bawah pengawasan Taliban dibanding dengan otoritas sebelumnya.

Dubes Dmitry Zhirnov pada hari Selasa (17/8), menyebut Taliban membuat Kabul lebih aman dalam 24 jam pertama. Di Rusia, Taliban masih secara resmi ditetapkan sebagai organisasi teroris.

Rusia saat ini juga telah mengakui Taliban sebagai penguasa sah Afghanistan, negara yang sempat gagal dikendalikan Uni Soviet.


"Situasinya damai dan baik dan semuanya telah tenang di kota. Situasi di Kabul sekarang di bawah Taliban lebih baik daripada di bawah Ashraf Ghani," ungkap Zhirnov, seperti dikutip Reuters.

Komentar Zhirnov tersebut cukup mencerminkan upaya Rusia untuk memperdalam hubungannya yang telah terjalin dengan baik dengan Taliban.

Secara umum, Rusia ingin memastikan bahwa ketidakstabilan di Afghanistan tidak meluas ke Asia Tengah, bagian dari bekas Uni Soviet yang dianggapnya sebagai halaman belakang sendiri.

Baca Juga: Bandara Kabul Afganistan rusuh, ini yang terjadi

Hal lain yang ingin dipastikan Rusia adalah agar paham Taliban tidak menjadi landasan bagi kelompok-kelompok Islamis ekstrem lainnya.

Zhirnov mengatakan Taliban telah mengambil kendali atas perimeter keamanan Kedutaan Besar Rusia, yang memiliki lebih dari 100 staf dan bahwa dia akan mengadakan pembicaraan keamanan terperinci dengan mereka pada hari Selasa.

Rusia cukup tenang karena pihak Taliban berjanji untuk melindungi diplomat Rusia sejalan dengan perjanjian yang telah disepakati oleh kedua pihak.

Hubungan baik Rusia dan Taliban ini juga diakui oleh Zamir Kabulov, perwakilan khusus Presiden Vladimir Putin di Afghanistan. Kabulov mengatakan bahwa kampanye panjang Moskow untuk membangun hubungan dengan Taliban tampaknya sekarang membuahkan hasil.

"Bukan tanpa alasan kami menjalin kontak dengan gerakan Taliban selama tujuh tahun terakhir. Kami melihat bahwa kekuatan ini pada akhirnya akan memainkan peran utama di masa depan Afghanistan," kata Kabulov.

Selanjutnya: Taliban berkuasa, Inggris tegaskan tidak bakal kembali ke Afghanistan