KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Rabu (12/7) menilai bahwa KTT NATO pekan ini menunjukkan adanya skema perang dingin. Atas dasar itu, Rusia menyatakan siap memberikan respons yang sepadan. Dalam pernyataannya, kementerian juga mengatakan bahwa mereka akan mengkaji setiap hasil KTT dan melihat apakah ada tantangan dan ancaman terhadap keamanan Rusia. Setelahnya, Rusia akan siap memberikan tanggapan yang tepat.
"Hasil KTT Vilnius akan dianalisis dengan hati-hati. Dengan mempertimbangkan tantangan dan ancaman terhadap keamanan dan kepentingan Rusia yang telah diidentifikasi, kami akan menanggapi secara tepat waktu dan tepat, menggunakan segala cara dan metode yang kita miliki," tulis kementerian, dikutip
Reuters. Baca Juga: Rusia: Keanggotaan Ukraina di NATO Memiliki Konsekuensi Negatif Bagi Eropa Lebih lanjut, kementerian secara tegas menyebut KTT tersebut menunjukkan bahwa NATO tidak memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi global. Oleh karena itu, NATO terus menurunkan standarnya untuk menggunakan kekuatan militer di setiap situasi. "KTT itu menunjukkan ketidakmampuan NATO untuk beradaptasi dengan situasi geopolitik baru di dunia. NATO terus menurunkan ambang penggunaan kekuatan, meningkatkan ketegangan politik dan militer," lanjut pernyataan tersebut. Tidak lupa, Rusia juga mengkritik langkah NATO yang terus memasok persenjataan ke Ukraina selama perang dengan alasan perdamaian. Menurut Rusia, langkah itu justru akan memperpanjang konflik.
Baca Juga: Deklarasi NATO: Masa Depan Ukraina Ada di NATO "Mengambil jalan eskalasi, mereka mengeluarkan serangkaian janji baru untuk memasok rezim Kyiv dengan senjata yang semakin modern dan memiliki jarak yang jauh untuk memperpanjang konflik selama mungkin, hingga benar-benar habis," kata kementerian. Melihat langkah-langkah militer yang terus diambil NATO, Rusia juga berjanji akan terus memperkuat organisasi militer dan sistem pertahanan negara. KTT NATO di Lituania berakhir pada hari Rabu (12/7) dengan deklarasi bersama untuk memberi Ukraina jaminan keamanan baru sehingga negara itu mampu menahan gempuran Rusia. Para pemimpin NATO juga berjanji akan mempermudah jalan bagi Ukraina untuk bergabung dengan organisasi tersebut.