KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rusia telah resmi mengibarkan bendera perang dengan Ukraina. Pemerintahan Putin telah mengakui dua republik separatis yang memproklamirkan diri di Ukraina Timur dan memerintahkan invasi skala penuh ke Ukraina. Perang Rusia-Ukraina ini akan semakin memukul ekonomi global yang saat ini masih berjuang untuk bangkit dari dampak pandemi Covid-19. Menanggapi hal itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengungkapkan, sektor yang paling terdampak dari adanya perang tersebut adalah sektor keuangan. “Rupiah sudah bergerak di Rp 14.500 dan melemah sehingga ini akan terus bergerak ke level Rp 15.000. Jika kondisi ekskalasinya semakin luas dan melibatkan banyak negara. Sehingga menyebabkan destabilitas dan tentu akan merugikan prospek pemulihan moneter di Indonesia,” ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Kamis (24/2).
Rusia Nyatakan Perang dengan Ukraina, Stock Gandum Dalam Negeri akan Terdampak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rusia telah resmi mengibarkan bendera perang dengan Ukraina. Pemerintahan Putin telah mengakui dua republik separatis yang memproklamirkan diri di Ukraina Timur dan memerintahkan invasi skala penuh ke Ukraina. Perang Rusia-Ukraina ini akan semakin memukul ekonomi global yang saat ini masih berjuang untuk bangkit dari dampak pandemi Covid-19. Menanggapi hal itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengungkapkan, sektor yang paling terdampak dari adanya perang tersebut adalah sektor keuangan. “Rupiah sudah bergerak di Rp 14.500 dan melemah sehingga ini akan terus bergerak ke level Rp 15.000. Jika kondisi ekskalasinya semakin luas dan melibatkan banyak negara. Sehingga menyebabkan destabilitas dan tentu akan merugikan prospek pemulihan moneter di Indonesia,” ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Kamis (24/2).