Rusia pangkas bunga acuan jadi 15%



MOSKOW. Secara tak terduga, Bank sentral Rusia memangkas suku bunga utamanya. Bunga acuan, Jumat (30/1) dipangkas menjadi 15% dari sebelumnya 17%.

Ini langkah yang mengejutkan. Bulan lalu, bank sentral Rusia menaikkan bunga menjadi 17% dari sebelumnya 10,5%.

"Inflasi dan ekspektasi inflasi diperkirakan akan turun seiring dengan perekonomian yang menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi ekspternal dan dinamisme kurs," tulis pernyataan resmi bank sentral Rusia.


Bulan lalu, Gubernur Bank Sentral Rusia Elvira Nabiullina dikritik atas sikapnya menaikkan bunga dengan drastis lantaran dikhawatirkan menghentikan aktivitas bisnis. Bank sentral menaikkan bunga untuk meredam tingginya inflasi.

Namun, penurunan ini juga masih mengejutkan bagi pasar. "Pergerakan ekstrim kurs dan kejutan bunga acuan akan mengirim dampak negatif ke sektor perbankan dan sektor riil. Mereka akan meminta pelonggaran kebijakan," kata Vladimir Kolychev, Kepala Ekonom VTB Capital di Moskow.

Mata uang Rusia, Ruble merosot ke bawah 70 per dollar AS dan diperdagangkan di level 69,89 pada pukul 13:36 waktu Moskow.

Inflasi Desember 2014 di Rusia naik 11,4% dibanding bulan yang sama setahun sebelumnya. Ini merupakan inflasi tercepat dalam lima tahun terakhir.

Deputi Menteri Keuangan Rusia Alexey Vedev memperkirakan, inflasi masih akan ngebut sampai 15%-17% pada bulan Maret dan April mendatang.

Analis dan ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan, Produk Domestik Bruto (PDB) tahun ini merosot 4% dan tumbuh 0,5% pada tahun 2016. 

Editor: Sanny Cicilia