Rusia Pastikan, Serangan Rudal di Pelabuhan Odesa Ukraina Tak Gagalkan Ekspor Gandum



KONTAN.CO.ID - KYIV. Rusia pada Senin (25/7) menepis kekhawatiran Barat dan Ukraina bahwa serangan rudal oleh pasukannya di Pelabuhan Odesa bisa menggagalkan kesepakatan yang PBB tengahi.

Kesepakatan tersebut bertujuan untuk mengurangi kekurangan pangan global dengan melanjutkan ekspor biji-bijian dari wilayah Laut Hitam.

Mengutip Reuters, Rusia mengatakan, serangan rudal pada Sabtu (23/7) pekan lalu, yang Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiyy kecam sebagai tindakan "barbarisme", itu hanya menargetkan infrastruktur militer.


Sehingga, Rusia memastikan, serangan rudal di Pelabuhan Odesa tidak akan berdampak pada pengaturan ekspor gandum dalam kesepakatan yang dicapai pada Jumat (22/7) di Istanbul, Turki.

Baca Juga: Apa Hubungannya Perang di Ukraina dengan Harga Mi Instan di Indonesia?

Kekurangan gandum global adalah salah satu efek paling luas dari invasi Rusia ke Ukraina, mengancam jutaan orang di negara-negara miskin dengan kelaparan.

Saat perang memasuki bulan keenam, militer Ukraina melaporkan penembakan Rusia yang meluas di Ukraina timur pada Minggu (24/7) malam. 

Menurut militer Ukraina, Rusia terus mempersiapkan serangan terhadap Bakhmut di kawasan industri Donbas, yang ingin Moskow rebut atas nama proksi separatis.

Ukraina mengatakan pada Senin (25/7), pasukannya telah menggunakan sistem roket HIMARS yang AS pasok untuk menghancurkan 50 gudang amunisi Rusia sejak menerima senjata itu bulan lalu. 

Rusia tidak segera berkomentar tetapi Kementerian Pertahanan negeri beruang merah mengeklaim, pasukannya telah menghancurkan gudang amunisi untuk sistem HIMARS.

Editor: S.S. Kurniawan