Rusia Sebut Hizbullah Masih Terorganisasi Meski Terus Digempur Israel



KONTAN.CO.ID -  MOSKOW. Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa Hizbullah tetap terorganisasi dan tidak kehilangan rantai komandonya, meskipun telah terjadi serangan oleh Israel. 

Juru bicara kementerian, Maria Zakharova, mengungkapkan hal ini dalam konferensi pers pada hari Rabu, menekankan bahwa serangan Israel bertujuan untuk memicu konflik bersenjata di Timur Tengah.

Baca Juga: Netanyahu Tebar Ancaman: Lebanon Bisa Bernasib Seperti Gaza


“Menurut penilaian kami, Hizbullah, termasuk sayap militernya, menunjukkan organisasinya dan belum kehilangan rantai komandonya,” ujar Zakharova.

Zakharova juga mengkritik negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat dan Inggris, yang dianggapnya berkontribusi pada konflik di Timur Tengah. 

Ia menuduh mereka menunjukkan kemunafikan dengan memberikan dukungan kepada Israel, yang telah menyebabkan banyak korban sipil di Lebanon.

Hizbullah didirikan oleh Garda Revolusi Iran pada awal 1980-an untuk melawan Israel dan kini berfungsi sebagai gerakan sosial, agama, dan politik utama bagi komunitas Muslim Syiah di Lebanon.

Baca Juga: Penurunan Harga Minyak Tertahan Badai Milton

Selain itu, Rusia mengecam serangan Israel terhadap Suriah, di mana Zakharova menyatakan bahwa Israel telah melanggar kedaulatan Suriah dengan meluncurkan serangan rudal ke gedung apartemen di area padat penduduk di Damaskus. 

Ia menyebut tindakan ini sebagai praktik rutin yang diterapkan Israel di Suriah, Lebanon, dan Jalur Gaza, serta menunjukkan keinginan Israel untuk memperluas geografi eskalasi bersenjata di wilayah tersebut.

Editor: Noverius Laoli