Rusia Siap Kembali Pasok Gas ke Eropa, Ini Syaratnya



KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Kantor Presiden Rusia alias Kremlin menegaskan, pasokan gas Rusia ke Eropa tidak akan dilanjutkan sampai Barat mencabut sanksi terhadap Moskow.

Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, mengatakan pada Senin (5/9), sanksi adalah satu-satunya alasan di balik keputusan Rusia untuk menutup pipa Nord Stream 1 (NS1). 

Moskow awalnya akan menutup pipa NS1, yang memasok gas ke Eropa, untuk pemeliharaan.


"Masalah pasokan gas muncul karena sanksi yang dijatuhkan terhadap negara kami dan terhadap sejumlah perusahaan oleh negara-negara Barat, termasuk Jerman dan Inggris," kata Peskov, seperti dikutip Interfax dan dilansir Al Jazeera. 

"Tidak ada alasan lain yang bisa menyebabkan masalah pasokan ini," tegasnya.

Baca Juga: Krisis Energi Langka, Jerman Umumkan Paket Bantuan 65 Miliar Euro untuk Warganya

"Sanksi yang mencegah unit-unit tersebut menjalani pemeliharaan, yang mencegah dipindahkan tanpa jaminan hukum yang sesuai," ujar dia.

"Sanksi-sanksi inilah yang dikenakan oleh negara-negara Barat yang telah membawa situasi seperti yang kita lihat sekarang," tambah Peskov.

Komentar Peskov muncul di tengah krisis energi yang semakin dalam di seluruh Eropa.

Yang semakin diperburuk setelah Gazprom, raksasa energi pelat merah Rusia, mengumumkan pada Jumat (2/9) bahwa pekerjaan pemeliharaan tiga hari karena kebocoran minyak di salah satu turbin NS1 akan diperpanjang tanpa batas waktu.

NS1, yang telah beroperasi sejak 2011, merupakan pipa gas tunggal terbesar yang membawa gas antara Rusia dan Eropa Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan