KONTAN.CO.ID - KYIV. Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Rusia diprediksi kembali memanas setelah Kremlin menangkap seorang koresponden AS untuk Wall Street Journal, dia dituduh sebagai mata-mata. Kejadian ini diprediksi akan meningkatkan perseteruan diplomatik Moskow dengan Washington atas perang di Ukraina dan kemungkinan akan semakin mengisolasi Rusia. Rusia menangkap koresponden Wall Street Journal bernama, Gershkovich, 31 tahun yang telah bekerja di Rusia sebagai jurnalis selama enam tahun. Dia adalah orang Amerika paling terkenal yang ditangkap di sana sejak bintang bola basket Brittney Griner, yang dibebaskan pada Desember setelah 10 bulan dipenjara atas tuduhan narkoba.
FSB mengatakan mereka menangkap Gershkovich di kota industri Ural Yekaterinburg, "diduga memata-matai kepentingan pemerintah Amerika" dengan mengumpulkan informasi tentang "salah satu perusahaan kompleks industri militer Rusia", yang tidak diidentifikasi.
Baca Juga: Zelenskyy Mengundang Xi Jinping untuk Berkunjung ke Ukraina Dia dibawa ke Moskow, di mana pengadilan pada sidang tertutup memerintahkan dia ditahan sebelum persidangan sampai 29 Mei. Kantor berita negara TASS mengatakan dia mengaku tidak bersalah. Pihak berwenang tidak merilis bukti kepada publik, dan TASS mengatakan kasus itu telah ditandai sebagai "sangat rahasia". Daniil Berman, seorang pengacara yang mewakili reporter, tidak diizinkan masuk ke dalam ruang sidang atau diizinkan untuk melihat dakwaan, kata Berman kepada wartawan di luar. Dia percaya Gershkovich akan dibawa ke Lefortovo, penjara pusat Moskow abad ke-19 yang terkenal di zaman Soviet karena menahan tahanan politik. "The Wall Street Journal dengan keras menyangkal tuduhan dari FSB dan meminta pembebasan segera reporter tepercaya dan berdedikasi kami, Evan Gershkovich. Kami berdiri dalam solidaritas dengan Evan dan keluarganya," kata surat kabar itu. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan dia yakin Gershkovich telah "tertangkap basah".
Baca Juga: Belarusia Setuju Senjata Nuklir Rusia Ditempatkan di Negaranya Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov mengatakan masih terlalu dini untuk membicarakan kemungkinan pertukaran tahanan dengan Amerika Serikat, dengan mengatakan bahwa kesepakatan seperti itu biasanya diatur hanya setelah seorang tahanan dinyatakan bersalah. Pedoman perjalanan Departemen Luar Negeri AS, terakhir diperbarui pada Februari tahun ini, menyarankan warga AS untuk tidak pergi ke Rusia karena bahaya penangkapan sewenang-wenang, dan mengatakan mereka yang tinggal atau bepergian ke sana harus segera berangkat.
Selain meningkatkan konflik diplomatik Moskow dengan Amerika Serikat, kasus tersebut dapat semakin mengisolasi Rusia dengan menakut-nakuti lebih banyak jurnalis asing yang masih bekerja di sana. Penangkapan itu adalah "serangan frontal terhadap semua koresponden asing yang masih bekerja di Rusia. Dan itu berarti FSB lepas kendali", tulis Andrei Soldatov, seorang jurnalis Rusia di luar negeri yang berspesialisasi dalam dinas keamanan.
Baca Juga: Ini Penyebab Rusia Tak Mau Lagi Beri Informasi soal Uji Coba Misilnya ke AS Moskow secara efektif melarang semua outlet berita independen Rusia sejak awal perang, tetapi terus mengakreditasi beberapa wartawan asing. Jurnalisme menjadi sangat dibatasi oleh undang-undang yang memberlakukan hukuman panjang untuk setiap kritik publik terhadap perang, yang oleh Rusia disebut sebagai "operasi militer khusus".
Editor: Noverius Laoli