Bendungan Kakhovka jebol - PBB pada hari Minggu (18/6) mengatakan bahwa pemerintah Rusia telah menolak tawaran bantuan yang hendak diberikan kepada penduduk yang terkena dampak dari jebolnya Bendungan Kakhovka. PBB mendesak Rusia untuk bertindak sesuai dengan kewajiban mereka di bawah hukum humaniter internasional. "Bantuan tidak dapat ditolak untuk orang yang membutuhkannya," kata Denise Brown, koordinator kemanusiaan PBB untuk Ukraina, dikutip
Reuters.
Jumlah korban tewas yang tercatat telah mencapai 52 orang. Pejabat Rusia mengatakan 35 orang tewas di daerah yang dikuasai Moskow. Sementara Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan 17 tewas dan 31 hilang. Lebih dari 11.000 orang dari kedua negara telah dievakuasi dari wilayah bencana.
Baca Juga: AS Kembali Khawatirkan Adanya Upaya Pengiriman Senjata dari Korut ke Rusia Bendungan Kakhovka Jebol
Insiden terjadi pada tanggal 6 Juni lalu. Air yang tumpah mengakibatkan banjir di seluruh Ukraina selatan dan bagian wilayah Kherson yang diduduki Rusia. Kondisi ini menghancurkan rumah dan lahan pertanian, serta memutus pasokan ke penduduk. Bendungan Kakhovka berada di wilayah yang dikendalikan Rusia. Bendungan itu mulai ada di bawah pengawasan Rusia sejak awal invasi pada tahun 2022. Ukraina menuduh Rusia sengaja meledakkan bendungan yang telah ada sejak era Soviet tersebut. Sebuah tim ahli hukum internasional yang membantu penyidik Ukraina mengatakan, sangat mungkin hancurnya bendungan itu disebabkan oleh bahan peledak yang ditanam Rusia. Di kubu seberang, Rusia menuduh Ukraina sengaja menyabotase bendungan yang juga menjadi sumber tenaga bagi pembangkit listrik tenaga air tersebut.
Baca Juga: Rusia: Tuduhan Ukraina Kepada Kami Soal MH17 Itu Fiksi Menyebabkan Pencemaran Air
Pihak berwenang di Odesa telah pantai-pantai yang menghadap Laut Hitam, serta melarang warga untuk berenang dan mengonsumsi sumber makanan laut dari sumber yang tidak jelas.
"Pantai Odesa telah dinyatakan tidak cocok untuk berenang karena kerusakan air yang signifikan dan bahaya nyata bagi kesehatan," kata pemerintah Odesa lewat Telegram. Pengujian kualitas air pekan lalu menunjukkan tingkat keberadaan salmonella yang berbahaya, begitu juga dengan zat infeksius lainnya. Pengamatan soal potensi kolera juga dilakukan. Sungai Dnipro tempat Bendungan Kakhovka dibangun telah membawa berton-ton puing ke Laut Hitam dan garis pantai Odesa sehingga menyebabkan ekosida atau pemusnahan sumber daya dan ekosistem. Untuk saat ini pihak berwenang memprediksi tingkat zat beracun pada organisme laut dan di dasar laut akan memburuk. Pengawasan jelang musim liburan pun akan diperketat.