KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Rabu (30/10/2024), Rusia menuduh Inggris menggunakan koridor gandum Laut Hitam untuk mengirim senjata ke Ukraina. Sebelumnya, Rusia membantah tuduhan London bahwa serangan Rusia terhadap pelabuhan Ukraina telah mengganggu pasokan gandum penting bagi negara lain.
Reuters melaporkan, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan minggu lalu bahwa peningkatan serangan Rusia terhadap pelabuhan Laut Hitam Ukraina telah menunda bantuan penting yang mencapai Palestina.
Selain itu, serangan Rusia juga menghentikan pasokan gandum penting untuk dikirim ke belahan bumi selatan. Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pada minggu lalu bahwa serangan Rusia terhadap pelabuhan Laut Hitam Ukraina telah merusak enam kapal sipil serta infrastruktur gandum sejak 1 September. PBB menyebut peningkatan serangan itu sebagai hal yang "menyedihkan". Pada Rabu (30/10/2024), Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, tuduhan Starmer bahwa Moskow merusak keamanan pangan global dengan serangan semacam itu melenceng dari sasaran.
Baca Juga: Ukraina Meminta Pasokan Rudal Tomahawk dari AS, Mungkinkah Dikabulkan? "Kemarahan yang tidak berdasar namun menggelegar dari London sekali lagi menegaskan hal yang sebaliknya: keterlibatan langsung Inggris dalam memasok senjata ke rezim Kiev menggunakan koridor laut Laut Hitam," katanya dalam jumpa pers. Zakharova merujuk pada apa yang dia katakan sebagai bukti video terkini mengenai pelabuhan Yuzhny, di wilayah Odesa Ukraina, dan dugaan pasokan senjata yang dipublikasikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia. Reuters tidak dapat memverifikasi pernyataannya secara independen dan tidak ada tanggapan langsung dari London. Ukraina adalah penghasil gandum dan jagung global utama dan mengekspor sekitar enam juta ton biji-bijian saja per bulan melalui Laut Hitam sebelum Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina pada tahun 2022.
Baca Juga: Ini Ancaman Amerika Jika Tentara Korea Utara Bergabung dalam Perang Rusia Ukraina menciptakan koridor pengiriman di Laut Hitam setelah runtuhnya inisiatif ekspor biji-bijian Laut Hitam yang didukung PBB tahun lalu yang melibatkan Rusia dan telah memastikan keamanan jalur kapal biji-bijian.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie