Rusuh Amerika berlanjut Paspampres sempat sembunyikan Donal Trump di bunker



KONTAN.CO.ID - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memuji pasukan Garda Nasional dan pengawal presiden (Paspampres) atau Screet Services karena melakukan "pekerjaan besar" dalam menanggapi protes yang berubah menjadi kekerasan di Minnesota dan wilayah lain di Amerika Seerikat.

Aksi demonstrasi yang berujung pada kerusuhan sedang merebak di beberapa kota di Amerika Serikat stelah meninggalnya George Floyd seorang pria Afrika-Amerika saat ditangkap oleh polisi.

Dalam tweet pada hari Minggu, setelah malam kekerasan di puluhan kota Amerika Serikat, Donald Trump menyalahkan "anarkis yang dipimpin ANTIFA" karena memicu kekacauan.

“Other Democrat run Cities and States should look at the total shutdown of Radical Left Anarchists in Minneapolis last night. The National Guard did a great job, and should be used in other States before it is too late!" katanya. 

Ia menyatakan kota-kota dan negara-negara bagian Amerika Serikat lainnya harus melihat total langkah penghentian aksi radikal sayap kiri anarkis di Minneapolis pada Minggu malam. Ia memuji Garda Nasional telah melakukan pekerjaan yang hebat, "Dan harus digunakan di negara-negara bagian lain yang berlum melakukan! " katanya.

Trump menuding Antifa sebagai organisasi teroris di Amerika Serikat . 

Seperti kita tahu organisasi teroris adalah label yang inheren secara politis, mudah disalahgunakan untuk memusuhi lawan politik, termasuk di Amerika Serikat . 

Menurut Hina Shamsi, Project Direrctor Keamanan Nasional di American Civil Liberties Union, tidak ada dasar hukum di Amerika Serikat untuk menuding suatu kelompok teroris domestik atau di dalam negeri Amerika Serikat.

"Penunjukan seperti itu akan menimbulkan proses hukum yang signifikan dan keprihatinan Amandemen Pertama," katanya seperti dikutip Voice of Amerika (VOA).

The Anti-Defamation League menggambarkan Antifa yang ditudingkan oleh Trump sebagai kelompok terbuka, jaringan, dan individu yang percaya pada oposisi aktif dan agresif terhadap gerakan sayap kanan di Amerika Serikat. 

SELANJUTNYA>>

Editor: Syamsul Azhar