Rute Palangkaraya-Surabaya delay sembilan jam, ini penjelasan Lion Air



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbangan Lion Air bernomor JT-681 tujuan Bandar Udara Tjilik Riwut ke Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur (SUB) mengalami keterlambatan sembilan jam dari waktu keberangkatan. Manajemen menyatakan keterlambatan tersebut diakibatkan layanan dan operasional dijalankan sesuai prosedur (SOP).

Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan Lion Air JT-681 sudah dipersiapkan dengan baik, rencananya memberangkatkan tujuh kru serta 212 penumpang dengan jadwal keberangkatan pukul 11.40 WIB.

"Dalam memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first), Lion Air menunda keberangkatan dikarenakan pesawat yang akan menerbangkan ke Surabaya harus menjalani penggantian komponen hydraulic system di Palangkaraya. Komponen dimaksud didatangkan dari Denpasar sehingga membutuhkan waktu pengerjaan signifikan," ujarnya dalam siaran pers, Minggu (12/5)


Manajemen telah berkoordinasi bersama para pihak terkait dan menginformasikan kepada seluruh pelanggan sesuai perkembangan. Maskapai Lion Air menyampaikan permohonan maaf atas terganggunya perjalanan JT-681 dan ketidaknyamanan yang timbul.

Keterlambatan dilakukan sebagai upaya menyediakan layanan terbaik kepada pelanggan. Hari ini Lion Air memberikan kompensasi keterlambatan berdasarkan aturan dalam PM 89 tahun 2015 tentang delay management.

Lion Air menyediakan fasilitas berdasarkan permintaan penumpang apabila ada yang akan melakukan pengembalian dana (refund) atau perubahan jadwal berangkat (reschedule) menurut aturan yang berlaku yaitu PM 185 tahun 2015 tentang standar pelayanan penumpang kelas ekonomi angkutan niaga berjadwal dalam negeri.

"Lion Air sudah memberangkatkan kembali JT-681 menggunakan armada Lion Air lainnya. Pesawat mengangkut tujuh kru serta 196 penumpang. Pesawat mengudara dari Palangkaraya pukul 20.20 WIB dan sudah mendarat di Surabaya pada 21.28 WIB," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi