S-Invest integrasikan data investor



JAKARTA. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) meluncurkan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu alias S-Invest pada Selasa (30/8). Pengelolaan investasi reksadana kini menjadi terigrasi dan transparan.

Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan, dengan implementasi S-Invest, pasar modal Tanah Air bakal memiliki platform dan sistem yang terintegrasi untuk industri pengelolaan investasi.

Maklum sebelumnya, Indonesia belum mempunyai standar dalam pengelolaan dan administrasi produk investasi. Masing-masing pelaku industri menggunakan prosedur yang beragam.


Alhasil, alur bisnis pengelolaan investasi menjadi kurang efisien dari sisi waktu dan biaya. Dengan S-Invest, informasi data investor, transaksi produk investasi, serta transaksi aset dasar dapat diakses dengan mudah.

"Dulu kita tidak tahu jumlah investor reksadana yang pasti. Tapi sekarang dengan adanya S-Invest, jadi semakin transparan, terintegrasi, dan efisien," ungkap Friderica.

Per 26 Agustus 2016, jumlah investor reksadana tercatat 340.869 orang atau 43,79% dari total investor pasar modal. Melalui sistem ini, lanjut Friderica, investor reksadana akan memperoleh nomor Single Investor Identification (SID).

Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK mengatakan, sistem teranyar ini akan memudahkan regulator dalam mengawasi industri pasar modal.

Direktur Riset Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo menuturkan, perusahaan tengah dalam tahap persiapan dan uji coba S-Invest.

"Rencana kami open ended fund dulu baru reksadana lainnya seperti reksadana terproteksi," katanya.

Serupa, Rudiyanto, Direktur PT Panin Asset Management mengungkapkan, perusahaannya sudah siap memanfaatkan S-Invest. Soalnya 80% dari investor Panin Asset Management sudah memiliki SID.

Rudiyanto berpendapat, pada tahap awal, S-Invest lebih bermanfaat bagi kustodian dan sekuritas yang menerapkan standardisasi sistem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie