SINGAPURA. Bursa China dilanda aksi jual pada transaksi hari ini (19/6). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 14.35 waktu Shanghai, indeks Shanghai Composite China tergerus 1,8% menjadi 2.017,84. Indeks Negeri Panda ini menuju penurunan terbesar sejak 10 Maret lalu.Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa China. Beberapa di antaranya yakni: Yonyou Software Co yang anjlok 10%, China Vanke CO yang turun 1,2%, dan Poly Real Estate Group Co yang turun 1,2%.Ada dua sentimen yang menyebabkan bursa China melemah hari ini. Pertama, investor mencemaskan pencatatan saham baru atau initial public offering akan mengalihkan arus dana di pasar saham. Asal tahu saja, pada pekan ini, ada empat perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa China.Sentimen kedua yaitu perlambatan sektor properti yang dikhawatirkan akan memukul pertumbuhan ekonomi China.Menurut Tom Byrne, senior vice president Moody's Corp, penurunan pasar properti China kali ini akan lebih lama dari dua koreksi sebelumnya. Dia memprediksi, setiap penurunan 10% penjualan properti dan konstruksi bangunan, akan menurunkan pertumbuhan ekonomi China menjadi 5% hingga 6%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Saat Asia melompat, bursa China dilanda aksi jual
SINGAPURA. Bursa China dilanda aksi jual pada transaksi hari ini (19/6). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 14.35 waktu Shanghai, indeks Shanghai Composite China tergerus 1,8% menjadi 2.017,84. Indeks Negeri Panda ini menuju penurunan terbesar sejak 10 Maret lalu.Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa China. Beberapa di antaranya yakni: Yonyou Software Co yang anjlok 10%, China Vanke CO yang turun 1,2%, dan Poly Real Estate Group Co yang turun 1,2%.Ada dua sentimen yang menyebabkan bursa China melemah hari ini. Pertama, investor mencemaskan pencatatan saham baru atau initial public offering akan mengalihkan arus dana di pasar saham. Asal tahu saja, pada pekan ini, ada empat perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa China.Sentimen kedua yaitu perlambatan sektor properti yang dikhawatirkan akan memukul pertumbuhan ekonomi China.Menurut Tom Byrne, senior vice president Moody's Corp, penurunan pasar properti China kali ini akan lebih lama dari dua koreksi sebelumnya. Dia memprediksi, setiap penurunan 10% penjualan properti dan konstruksi bangunan, akan menurunkan pertumbuhan ekonomi China menjadi 5% hingga 6%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News