JAKARTA. Pelaku bisnis otomotif nasional harus waspada menyambut kedatangan 2014 karena situasi ekonomi yang terseok akibat defisit ekspor, nilai tukar rupiah yang melemah dan kenaikan suku bunga (BI-rate). Masalah lain, pemilihan umum legislatif dan presiden yang berlangsung tahun depan. Davy Tuilan, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Jaringan Roda Empat PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengatakan, berdasarkan pengalaman, kinerja ekonomi nasional dua dekade belakangan, kenaikkan suku bunga Bank Indonesia mempengaruhi daya beli masyarakat, khususnya kendaraan bermotor. Kepekaan konsumen terhadap suku bunga terasa bila nilainya sudah menyentuh 8,5%. "Saya pikir sebentar lagi suku bunga BI akan naik lagi! Tapi masih ada rentang cukup jauh sampai 8,5%. Sebelum itu, tetap terjadi pertumbuhan penjualan," jelas Davy di Bekasi, Jawa Barat (27/11/2013). Berarti, suku bunga BI 7,5% saat ini belum terlalu mempengaruhi penjualan mobil.
Saat BI rate 7,5%, penjualan mobil tetap moncer
JAKARTA. Pelaku bisnis otomotif nasional harus waspada menyambut kedatangan 2014 karena situasi ekonomi yang terseok akibat defisit ekspor, nilai tukar rupiah yang melemah dan kenaikan suku bunga (BI-rate). Masalah lain, pemilihan umum legislatif dan presiden yang berlangsung tahun depan. Davy Tuilan, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Jaringan Roda Empat PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengatakan, berdasarkan pengalaman, kinerja ekonomi nasional dua dekade belakangan, kenaikkan suku bunga Bank Indonesia mempengaruhi daya beli masyarakat, khususnya kendaraan bermotor. Kepekaan konsumen terhadap suku bunga terasa bila nilainya sudah menyentuh 8,5%. "Saya pikir sebentar lagi suku bunga BI akan naik lagi! Tapi masih ada rentang cukup jauh sampai 8,5%. Sebelum itu, tetap terjadi pertumbuhan penjualan," jelas Davy di Bekasi, Jawa Barat (27/11/2013). Berarti, suku bunga BI 7,5% saat ini belum terlalu mempengaruhi penjualan mobil.