Saat COP28, Indonesia Percaya Diri Menyebut Telah Menjalankan Kendali Iklim



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia ikut dalam negosiasi Conference of the Parties (COP) UNFCCC. Pada COP28 tahun ini, Indonesia akan lebih banyak menyoroti hasil utama dari aksi-aksi iklim yang dilakukan selama ini dan target iklim FOLU Net Sink 2030 Indonesia agar berjalan sesuai rencana. 

"Kami berharap dapat mempertahankan kendali dan ikut memainkan peran dalam menentukan dalam mencapai tujuan kita, yaitu peningkatan Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya di Dubai, UEA dalam rilis. 

Menurut Siti, Indonesia sudah berhasil mengurangi deforestasi lebih banyak ketimbang negara lain dalam beberapa tahun terakhir dan memastikan sektor Forest and Other Land Uses (FOLU). Upaya ini bisa mengurangi emisi Indonesia sekitar 60%. "Target FOLU Net Sink 2030 ini lebih dari sekadar janji yang dibuat di atas kertas. Kami secara konsisten telah menunjukkannya melalui tindakan nyata di lapangan," ujar dia. 


Baca Juga: Bertolak ke Dubai, Presiden Jokowi Diagendakan Hadiri KTT COP28

Kondisi El Nino tahun ini menunjukkan pengendalian Indonesia dalam perubahan iklim. Dimana hanya 16% dari total kebakaran hutan dan lahan yang disebabkan oleh kebakaran gambut, serta tidak menimbulkan kabut asap lintas batas. "Pencapaian-pencapaian ini tidak terjadi secara autopilot, namun merupakan hasil dari tindakan nyata terhadap perubahan iklim di lapangan. Ini termasuk keberhasilan dalam menghindari kebakaran besar selama pandemi global COVID-19," kata Siti.

Indonesia juga berupaya untuk melindungi spesies utama dan habitat. Begitu juga upaya restorasi gambut berbasis masyarakat dan rehabilitasi mangrove, yang mencakup jutaan hektar lahan. "Kepemimpinan iklim oleh Presiden Jokowi merupakan bagian integral dari warisan beliau. Hal ini jelas dalam pembentukan sistem tata kelola karbon berbasis hukum, yang memprioritaskan pencapaian target Kontribusi Nasional (NDC) Indonesia," jelas Siti.

Siti menambahkan, Indonesia tidak hanya sekedar klaim, janji atau komitmen di atas kertas saja. Tapi memberi bukti nyata. Siti berharap ada komitmen generasi muda terhadap pemulihan lingkungan melalui gaya hidup ramah lingkungan. Sejak tahun 2014, KLHK telah mengadvokasi pengembangan generasi sadar lingkungan yang ditanamkan nilai-nilai cinta lingkungan. 

"Generasi sekarang berpartisipasi aktif dalam pengambilan kebijakan dan pengambilan keputusan mengenai sumber daya alam dan lingkungan hidup Indonesia, serta akan lebih sistematis bekerja dalam program green ambassador," tutur Siti.

Baca Juga: Amerika Malah Getol Melelang Blok Migas, Saat Negara Lain Mengerem di KTT COP28 Dubai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana