Saat IHSG Merah Membara, Asing Justru Banyak Mengoleksi Saham-Saham Ini Kemarin



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ditutup anjlok pada perdagangan hari Rabu (4/1). 

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI Business, IHSG terkoreksi 75,51 poin atau 1,10% ke level 6.813,23 pada penutupan perdagangan.

Sepanjang Perdagangan IHSG lebih banyak bergerak di zona merah dengan level terendah 6.813,23 dan level tertinggi 6.900,60.


Sebanyak 10 dari 11 sektor di BEI ditutup di zona merah. Sektor energi turun paling dalam 3,20%. Sektor perindustrian terkoreksi 2,12%. Sektor kesehatan terseret 1,78%. 

Baca Juga: Asing Net Sell Saat IHSG Anjlok, Saham-Saham Big Cap Ini Banyak Dilepas, Rabu (4/1)

Investor asing mencatat net sell sebesar Rp 437,65 miliar di seluruh pasar. Namun di tengah koreksi IHSG, asing banyak menadah saham-saham berikut.

Asing mencatat net buy terbesar pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 57,8 miliar. Saham BMRI ditutup naik tipis 0,75% ke Rp 10.025 per saham. Total volume perdagangan saham BMRI mencapai 19,3 juta dengan nilai transaksi Rp 193,5 miliar.

 
BMRI Chart by TradingView

Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) juga banyak dikoleksi asing Rp 49,6 miliar. Saham MDKA ditutup flat di Rp 4.320 per saham. Total volume perdagangan saham MDKA mencapai 38,1 juta dengan nilai transaksi Rp 165,8 miliar.

Kemudian saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga banyak ditadah asing Rp 17,4 miliar. Saham BBNI ditutup turun 1,08% ke Rp 9.175 per saham. Total volume perdagangan saham BBNI mencapai 24,2 juta dengan nilai transaksi Rp 223,1 miliar.

Baca Juga: IHSG Merosot 1,10% ke 6.813 Rabu (4/1), MIKA, UNTR dan ADRO Top Losers di LQ45

Berikut 10 saham net buy terbesar asing pada Rabu:

1. BMRI Rp 57,8 miliar 2. MDKA Rp 49,6 miliar 3. BBNI Rp 17,4 miliar 4. ASII Rp 12,5 miliar 5. MIKA Rp 11,7 miliar 6. PNLF Rp 9,4 miliar 7. UNVR Rp 7,8 miliar 8. SIDO Rp 6,1 miliar 9. LPPF Rp 4,9 miliar 10. CTRA Rp 4,4 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli