Saat kolektor harus bersaing dengan para spekulan



PENJUALAN benda-benda seni tahun ini diperkirakan bakal kembali menorehkan angka fantastis. Salah satu indikasinya adalah penjualan sejumlah karya seni, khususnya bidang karya seni lukis yang berhasil membukukan rekor harga penjualan tertinggi sejagad raya.

Berdasarkan catatan European Fine Art Foundation (EFAF), pada tahun 2014 tercatat transaksi jual-beli karya seni di seluruh dunia bernilai € 51 miliar atau setara US$ 68 miliar. Angka tersebut terpaut € 3 miliar dari perolehan rekor nilai transaksi tahun 2007 silam yang mencapai € 48 miliar.

Pada kuartal pertama tahun 2015, para kolektor seni dunia kembali dibuat geger oleh transaksi bernilai ratusan juta dollar untuk sebuah karya seni lukis klasik. Karya yang dimaksud adalah lukisan cat minyak yang dibuat oleh seniman asal Prancis, Paul Gauguin bertajuk "When You Will Marry?".


Transaksi bernilai US$ 300 juta itu terjadi pada 20 Februari. Sang pembeli adalah seorang pengusaha kaya raya asal Qatar. Alhasil, lukisan yang dibuat oleh pelukis beraliran post-impressionist tersebut kini dinobatkan menjadi lukisan termahal sejagad raya.

Lukisan itu sebelumnya dimiliki oleh Rudolf Staechelin, seorang pebisnis dan kolektor seni ternama asal Swiss. Koleksi Staechelin umumnya berasal dari aliran seni impressionism dan post-impressionist. Selain Paul Gauguin, Staechelin yang meninggal pada tahun 1946 itu juga mengoleksi lukisan karya, diantaranya adalah Pablo Picasso, Edouard Manet, Claude Monet, Pierre Auguste Renoir, Edgar Degas, Henri Matisse, Vincent Van Gogh, dan Paul Cezanne.

Rekor lukisan termahal sebelumnya dipegang oleh "The Card Players" karya Paul Cezanne yang lalu terjual seharga US$ 250 juta pada tahun 2011. Sang pembeli lagi-lagi berasal dari Qatar.

Nah, pasca kehebohan transaksi Paul Gauguin, dunia kembali disemarakkan oleh jual-beli lukisan buatan Gerhard Richter, seniman berkebangsaan Jerman.

Lukisan Richter laku terjual seharga £ 30 juta dan menjadi rekor baru harga lukisan dari seorang seniman yang masih hidup. Richter yang pada 9 Februari lalu genap berusia 83 tahun itu, lahir di Dresden, Jerman pada tahun 1932.

Berdasarkan laporan The Economist, Sabtu (4/4), saat ini harga seni kontemporer dan seni pasca perang dunia telah naik 19% dari tahun 2014. Tak hanya kolektor, pemburu karya seni kini juga banyak yang berasal dari orang-orang berduit yang mengejar keuntungan dari potensi pertumbuhan harga karya seni.

Philip Hoffman, pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) The Fine Art Fund Gorup menyatakan, telah terjadi pergeseran secara perlahan dari pembelian karya seni untuk kesenangan menjadi alat investasi.

Kantor akuntan ternama, Deloitte pun menyatakan, lonjakan harga karya seni telah memikat banyak spekulan untuk ikut bermain di wilayah ini. "Hampir tiga perempat dari pembelian karya seni kini memiliki tujuan investasi," terang Deloitte seperti diwartakan The Economist.

Sebagai gambaran, investor instiusi pertama yang masuk ke investasi karya seni adalah British Rail (British Railways) pada era 1970-an. Pengelola dana pensiun Perusahaan tersebut menempatkan £ 40 juta atau setara 3% dari total dana kelolaannya dalam portofolio karya seni lukis.

Editor: Yuwono triatmojo