Saat minyak anjlok, Wall Street ditutup sumringah



NEW YORK. Pasar saham AS berhasil ditutup di zona hijau tadi malam (30/11). Mengutip data CNBC, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,12% menjadi 19.121,60. Saham UnitedHealth memimpin kenaikan. Sedangkan saham Chevron merupakan saham dengan penurunan terdalam.

Sementara, indeks S&P 500 naik 0,13% menjadi 2.204,66. Sektor real estate memimpin kenaikan sembilan sektor. Sedangkan dua sektor yang tertekan antara lain sektor energi dan telekomunikasi.

Di sisi lain, indeks Nasdaq naik 0,21% menjadi 5.379.


Kendati demikian, jumlah saham yang memerah satu langkah lebih banyak di banding jumlah saham yang menghijau di New York Stock Exchange. Volume transaksi perdagangan tadi malam melibatkan 912,20 juta saham dan volume transaksi gabungan mencapai 3,638 miliar saat penutupan market.

Saat ini, investor masih mempelajari dampak penurunan harga minyak dunia menjelang pertemuan kunci OPEC. Sekadar informasi, harga minyak jenis West Texas Intermediate untuk pengantaran Januari turun 3,9% menjadi US$ 45,23 per barel.

OPEC dijadwalkan akan menggelar pertemuan di Vienna, Austria pada Rabu ini. Para trader akan tetap menanti pengumuman terkait kesepakatan pemangkasan produksi minyak.

Pada September lalu, OPEC menyatakan akan memangkas produksi minyak sekitar 1 juta barel per hari.

"Seluruh mata tertuju pada pertemuan OPEC hari ini dan trader menunggu keputusan itu. Headlinenya tidak terlalu positif dan hal ini membuat investor cemas," jelas Naeem Aslam, chief market analyst Think Markets.

Menteri Energi Indonesia Ignasius Jonan mengatakan dirinya tidak yakin OPEC akan mencapai kesepakatan tentang pembatasan produksi minyak saat bertemu nanti. Sementara itu, Rusia, produsen minyak non-OPEC, memberikan konfirmasi pihaknya tidak akan menghadiri pertemuan OPEC. Namun, Rusia menambahkan, pertemuan antara OPEC dan produsen non-anggota bisa dilakukan kemudian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie