KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski masih pandemi, BTPN Syariah mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 9,1 triliun per 30 September 2020. Pencapaian tersebut tumbuh 4% dibandingkan kuartal II-2020. Sementara rasio pembiayaan bermasalah alias non-performing financing (NPF) tetap terjaga sebesar 1,9%, di bawah rata-rata industri. Alhasil, BTPN Syariah mencetak laba bersih di kuartal III-2020 sebesar Rp 507 miliar. Meningkat dibandingkan kuartal II-2020 yang sekitar Rp 406,6 miliar. Direktur Utama BTPN Syariah, Hadi Wibowo menjelaskan, di saat pandemi, nasabah perlu terus melanjutkan usaha. "Kami bantu mereka mendapatkan pembiayaan baru, serta memastikan terjadinya perbaikan kondisi mereka," kata Hadi, dalam rilis yang diterima KONTAN, Selasa (20/10). Rasio kecukupan modal (CAR) di posisi 43,1%. Total aset Rp 15,5 triliun dan dana pihak ketiga menjadi Rp 9,4 triliun.
Saat pandemi, pembiayaan BTPN Syariah masih tumbuh 4% menjadi Rp 9,1 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski masih pandemi, BTPN Syariah mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 9,1 triliun per 30 September 2020. Pencapaian tersebut tumbuh 4% dibandingkan kuartal II-2020. Sementara rasio pembiayaan bermasalah alias non-performing financing (NPF) tetap terjaga sebesar 1,9%, di bawah rata-rata industri. Alhasil, BTPN Syariah mencetak laba bersih di kuartal III-2020 sebesar Rp 507 miliar. Meningkat dibandingkan kuartal II-2020 yang sekitar Rp 406,6 miliar. Direktur Utama BTPN Syariah, Hadi Wibowo menjelaskan, di saat pandemi, nasabah perlu terus melanjutkan usaha. "Kami bantu mereka mendapatkan pembiayaan baru, serta memastikan terjadinya perbaikan kondisi mereka," kata Hadi, dalam rilis yang diterima KONTAN, Selasa (20/10). Rasio kecukupan modal (CAR) di posisi 43,1%. Total aset Rp 15,5 triliun dan dana pihak ketiga menjadi Rp 9,4 triliun.