JAKARTA. Desakan untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) semakin gencar. Terutama dari calon pemerintah pengganti, yang tak mau mendapat warisan anggaran subsidi BBM yang tinggi. Desakan itu akhirnya semakin besar, ketika pemerintah hanya mengeluarkan pembatasan kuota BBM bersubsidi. Akibatnya, di tengah permintaan BBM bersubsidi tinggi, pembatasan hanya menciptakan antrian mengular panjang di banyak SPBU. Staf ahli Presiden bidang perekonomian dan pembangunan Firmanzah menegaskan, opsi menaikan harga BBM bukan pilihan yang disediakan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Banyak hal yang harus disiapkan, termasuk membuat program baru," katanya, Selasa (26/8) di Jakarta.
Saat pemerintah tak siap menaikkan harga BBM
JAKARTA. Desakan untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) semakin gencar. Terutama dari calon pemerintah pengganti, yang tak mau mendapat warisan anggaran subsidi BBM yang tinggi. Desakan itu akhirnya semakin besar, ketika pemerintah hanya mengeluarkan pembatasan kuota BBM bersubsidi. Akibatnya, di tengah permintaan BBM bersubsidi tinggi, pembatasan hanya menciptakan antrian mengular panjang di banyak SPBU. Staf ahli Presiden bidang perekonomian dan pembangunan Firmanzah menegaskan, opsi menaikan harga BBM bukan pilihan yang disediakan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Banyak hal yang harus disiapkan, termasuk membuat program baru," katanya, Selasa (26/8) di Jakarta.