Saat rapat kabinet Jokowi terkena gangguan teknis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hadirnya pandemi virus corona (Covid-19) memang memunculkan sebuah budaya kerja baru.

Salah satunya adalah penerapan rapat menggunakan video conference secara online. Kebijakan serupa juga diterapkan oleh pemerintah Indonesia saat rapat kabinet.

Kesalahan teknis kerap muncul dalam rapat online tersebut. Tidak lepas dari kesalahan teknis, rapat kabinet yang membahas mengenai program mitigasi dampak Covid-19 terhadap UMKM sempat terganggu di awal.


Baca Juga: Mitigasi dampak corona (covid-19) ke UMKM, ini 4 arahan Jokowi ke para menterinya

Seperti rapat biasa, rapat diawali dengan pengantar oleh Presiden Joko Widodo. Di tengah pengantar, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung terdengar kembali mempersilahkan Jokowi memberikan pengantar.

"Sudah mulai. Sudah dengar semua? Sudah Bisa? Tes? Tes tes tes. Bisa?" ujar Jokowi, Rabu (15/4).

Memang pada rapat hari ini terdapat perbedaan penggunaan aplikasi untuk rapat online. Hal itu dilakukan sebagai alasan keamanan.

"Perlu kami laporkan sebelum ratas dimulai, hari ini kita menggunakan aplikasi yang berbeda dengan yang lalu. Karena aplikasi yang lalu, begitu dipakai oleh sidang kabinet, semuanya mengunakan aplikasi yang sama maka atas koordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)  kita akan memakai aplikasi yang bergantian supaya tidak bisa dilacak oleh siapapun," terang Pramono.

Baca Juga: Minta percepatan bantuan bagi sektor UMKM, Jokowi: Jangan tunggu mereka tutup

Belakangan isu keamanan dalam aplikasi rapat online memang mencuat. Bahkan beberapa negara melakukan pembatasan atas aplikasi rapat online tertentu.

Tidak hanya isu keamanan, isu pajak juga kerap menjadi sorotan. Seiring dengan penerapan pembatasan kontak fisik (physical distancing) di sejumlah negara, penggunaan aplikasi tersebut juga mencuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto