JAKARTA. Rezim bunga rendah berpotensi mendongkrak kinerja emiten yang memiliki utang rupiah dalam jumlah besar. Bank Indonesia (BI) akan mengeluarkan suku bunga dasar kredit (SBDK) pada Maret nanti. Ini yang kemudian akan mempengaruhi suku bunga kredit perbankan.”Jika memang nanti ada keputusan bank menurunkan suku bunga kredit, ada potensi meringankan beban perusahaan," ujar analis Askap Futures, Kiswoyo Adi Joe. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Joseph Pangaribuan menambahkan, penurunan suku bunga kredit perbankan akan menurunkan biaya bunga atau cost of fund perusahaan yang akan masuk dalam beban usaha. Menurut Joseph, ketika bunga kredit turun, beban emiten juga cenderung berkurang ketika menerbitkan obligasi. "Dengan menawarkan bunga rendah, mungkin obligasi lebih menguntungkan daripada pinjaman bank," ujar dia.
Saat tepat emiten memangkas beban
JAKARTA. Rezim bunga rendah berpotensi mendongkrak kinerja emiten yang memiliki utang rupiah dalam jumlah besar. Bank Indonesia (BI) akan mengeluarkan suku bunga dasar kredit (SBDK) pada Maret nanti. Ini yang kemudian akan mempengaruhi suku bunga kredit perbankan.”Jika memang nanti ada keputusan bank menurunkan suku bunga kredit, ada potensi meringankan beban perusahaan," ujar analis Askap Futures, Kiswoyo Adi Joe. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Joseph Pangaribuan menambahkan, penurunan suku bunga kredit perbankan akan menurunkan biaya bunga atau cost of fund perusahaan yang akan masuk dalam beban usaha. Menurut Joseph, ketika bunga kredit turun, beban emiten juga cenderung berkurang ketika menerbitkan obligasi. "Dengan menawarkan bunga rendah, mungkin obligasi lebih menguntungkan daripada pinjaman bank," ujar dia.