JAKARTA. Indonesia akan menjadi tuan rumah Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) tahun 2013 mendatang. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, pemerintah sedang mempersiapkan alternatif tema yang akan diusung pada konferensi yang akan berlangsung di Bali itu. Menurut Agus, ada tiga alternatif tema yang akan diusulkan dalam pertemuan APEC 2013 itu. "Tema ini akan kami bicarakan di tingkat tim pengarah dan dilaporkan ke Presiden," ujar Agus Selasa (21/2). Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa menambahkan, salah satu usulan tema yang muncul tema penguatan pertumbuhan ekonomi di wilayah di Asia Pasifik. Seperti pertemuan APEC terdahulu, Indonesia biasanya akan membawakan suara dari negara berkembang. Ia beri contoh, permintaan jabatan wakil ketua Financial Stability Board (FSB) dari negara berkembang. "Kami meminta, standar pengukuran kesehatan lembaga finansial jangan disamakan (diseragamkan) antara standar negara maju dengan standar negara berkembang," tambah Agus. Mempersiapkan infrastruktur
Saatnya berbenah, Bali tuan rumah KTT APEC 2013
JAKARTA. Indonesia akan menjadi tuan rumah Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) tahun 2013 mendatang. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, pemerintah sedang mempersiapkan alternatif tema yang akan diusung pada konferensi yang akan berlangsung di Bali itu. Menurut Agus, ada tiga alternatif tema yang akan diusulkan dalam pertemuan APEC 2013 itu. "Tema ini akan kami bicarakan di tingkat tim pengarah dan dilaporkan ke Presiden," ujar Agus Selasa (21/2). Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa menambahkan, salah satu usulan tema yang muncul tema penguatan pertumbuhan ekonomi di wilayah di Asia Pasifik. Seperti pertemuan APEC terdahulu, Indonesia biasanya akan membawakan suara dari negara berkembang. Ia beri contoh, permintaan jabatan wakil ketua Financial Stability Board (FSB) dari negara berkembang. "Kami meminta, standar pengukuran kesehatan lembaga finansial jangan disamakan (diseragamkan) antara standar negara maju dengan standar negara berkembang," tambah Agus. Mempersiapkan infrastruktur